Inilah afirmasi Allah yang paling tegas kepada para pengkaji sejarah dan peradaban, bahwa bangsa Yahudi pasca Nabi Musa menjadi bangsa yang terhina, dicaci, dimusuhi dan diusir karena sikap dan perbuatannya yang menolak kebenaran dan rasis. Bangsa ini pada masa Hitler juga menjadi sasaran empuk.
Mitos yang dibesar-besarkan juga terjadi pada agama Kristen (Masehi), agama yang dianut hampir di semua negara benua Eropa, kendati benua ini tidak pernah melahirkan agama besar. Agama ini bermula di Antokia, Turki (Asia), kemudia menyebar di Isdkandaria, Mesir (Afrika).
Garaudy mengungkapkan, agama Masehi mengambil bahan dan tradisi Yahudi dan Yunani, negara tetangga terdekat Turki- dari hubungannya bangsa Timur. Selain itu, agama ini juga dipengaruhi oleh biksu-biksu Budha yang dikirim oleh Ashoka, seorang Maharaja India dari Dinasti Maurya (261 SM) sebelum lahirnya Nabi Isa as.
”Keturunan para biksu itu terdapat masyarakat Essena, dan mereka itu mempunyai pandangan-pandangan dan perilaku tang sangat mirip dengan panadangan serta perilkau masyarakat Gua Qumran atau masyarakat Injil Thomas yang ditemukan di Mesir, ” papar Garaudy, intelektual Muslim asal Perancis, yang pernah jadi atheis.
Sangat wajar bila kemudian Islam mengkritik peradaban, moral, dan keyakinan Yahudi, Kristen, dan tentunya Barat. Sebab, dalam pandangan Islam, kedua agama yang turut melahirkan peradaban Barat selama ini salah dan telah diselewengkan oleh para penganutnya.