Sementara Portugal yang diprakarsai oleh Pangeran Henry sang navigator, banyak mensponsori penjelajah untuk menyelusuri garis pantai Afrika. Dengan dibekali meriam, dan teknologi kapal tiang tinggi, dimana kapal tetap bisa berlayar melawan arus angin dengan cara berjalan zigzag. Di antaranya Bartolomeu Diaz yang mengitari Tanjung Harapan dan memasuki Samudra Hindia Pada tahun 1487, Vasco de Gamma mencapai India tahun 1497. Peldro Alfares Cabral mencapai Brazil, dan Antonio de Mata mencapai Jepang. Dipenghujung Abad 15 ini, dunia “ dibelah” menjadi dua bagian oleh Paus Alexander VI dengan perjanjianTordesillas untuk menyelesaikan perselisihan antara Spanyol dan Portugal, dengan memberikan garis batas tegas-demarkasi, dimana kekuasaan diberikan tidak berdasar atas penguasaan suatu wilayah, tetapi berdasarkan peta rute pelayaran dan perdagangan.
Pada periode inilah perjalanan rempah-rempah memasuki babagan baru. Dimana Lisbon – Portugal menjadi Kota Bandar baru, sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa “menggantikan” Venice. Belanda mengambil rempah-rempah dari Lisbon dan mengecerkannya menuju Eropa Barat. Portugal mengalami kekacauan politik dalam negeri yang berkepanjangan setelah meninggalnya Raja Sabastian yang tidak meninggalkan pewaris tahta.
Menyebabkan Raja Phillip II dari Spanyol menyerbu Portugal, kemudian membentuk Uni Iberia dengan menggabung mahkota Spanyol dan menempatkan Portugal menjadi provinsi di bawah Spanyol. Selanjutnya di masa Phillip ke IV, Spanyol menyingkirkan para bangsawan Portugis dari posisi kekuasaan.
Perang 80 tahun-perang pemberontakan tujuh belas provinsi di Belanda yang sukses, terhadap pendudukan kekaisaran Spanyol 1566-1648. Sebagai akibat dari aneksasi-penyatuan mahkota Portugal oleh Spanyol pada tahun 1580, menyebabkan Portugal menutup Lisbon dari para pedagang rempah Belanda, sehingga para pedagang Belanda tidak bisa membeli rempah-rempah untuk dijual kembali dengan keuntungan ke seluruh Eropa.
Hal ini mengakibatkan kepanikan para pedagang dan kelesuan ekonomi yang menahun. Negeri Belanda yang secara geografis sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan air laut, mengakibatkan banyak tanah rawa-rawa yang tidak bisa diolah menjadi ladang pertanian.
Sedangkan keahlian yang dimiliki hanya sebagai pelaut dan menangkap ikan saja? Lalu bagaimana caranya menghidupkan kembali perekonomiannya? Tidak ada pilihan lain bagi Belanda selain harus berlayar kearah Timur Jauh dan membangun jaringan perdagangannya sendiri. Pertanyaannya, siapakah orang Belanda yang paham mengenai rute pelayaran kearah Timur Jauh?
Asal Muasal Belanda Mulai Masuk Kancah Penguasaan Jalur Rempah-Rempah ke Asia
Tahun 1592 Cornelis de Houtman dikirim ke Lisbon oleh para pedagang Amsterdam guna menggali sebanyak mungkin informasi mengenai “kepulauan surga”. Menghabiskan waktu selama dua tahun, bahkan sempat dipenjara oleh otoritas di Lisbon. Baru kembali ke Belanda lagi pada tahun1594.
Bersamaan dengan pulangnya Jan Huygen Linschoten-seorang pelaut Belanda yang bekerja di kapal Portugal dalam pelayarannya ke India. Satu tahun kemudian Cornelis dan Frederik de Houtman-duo kakak beradik memimpin ekspedisi pertama Belanda dengan menggunakan empat kapal yang bernama; Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan Duyfken menuju “pulau surga”, Timur Jauh. Portugal, Spanyol, dan pemain baru-Balanda pada akhirnya harus bertemu, bertikai dan saling melumpuhkan di area samudera bebas, sepanjang rute pelayaran menuju arah Timur Jauh.
Pun sesampainya di pelabuhan tujuan , mau tidak mau, Belanda juga harus berebut pengaruh dan bersaing dengan para pedagang yang lebih dulu telah bekerja sama dengan penguasa lokal seperti para pedagang Arab maupun China.