Jangan Sembarangan, Ini Adab Bersendawa dalam Islam

eramuslim.com – Adab bersendawa menurut Islam dibahas dalam artikel berikut. Bersendawa atau mengeluarkan gas berlebih pada lambung atau usus bagian atas yang dilepaskan dari mulut ternyata juga diatur dalam Islam.

Bahkan, Islam mengingatkan bahwa orang yang bersendawa karena terlalu kenyang makan, maka pada hari kiamat dia akan paling panjang laparnya.

Dalam hadits dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma disebutkan: “Ada seorang yang bersendawa di sisi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau bersabda, ‘Tahanlah sendawamu agar tidak terdengar oleh kami. Karena orang yang paling banyak kenyangnya di dunia adalah orang yang paling panjang laparnya di hari Kiamat’.” (Hadits riwayat Imam Tirmidzi nomor 2478, dihasankan Syekh Al-Albani dalam kitab Shahih Sunan At-Tirmidzi)

Melansir unggahan akun Instagram@thesunnah_path, dijelaskan adab-adab bersendawa menueur ajaran Islam, yaitu:

1. Berusaha menahan sendawa ketika ada orang lain

Al Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan hadits sebelumnya dengan mengatakan: “Perkataan Nabi (tahanlah sendawamu agar tidak terdengar oleh kami) adalah perintah untuk menahan, maksudnya mencegah sendawanya. Dalam riwayat lain di kitab Syarhus Sunnah: ‘Kurangi sendawamu!’ Atau, hadits ini juga bermakna bahwa larangan untuk sendawa maksudnya larangan untuk makan terlalu kenyang. Karena makan terlalu kenyang akan menyebabkan sendawa.” (Lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi, penjelasan hadits nomor 2478)

2. Bersendawa ketika ada orang lain merupakan adab buruk

Syekh Dr Shalih Sindi hafidzahullah mengatakan: “Betapa buruknya perbuatan bersendawa ketika sedang bermajelis bersama orang-orang.” (Al Adab ‘Unwan As-Sa’adah : 23)

Maka ketika bersendawa, andaikan tidak tertahankan, hendaknya menjauh dari orang-orang agar tidak menyebabkan gangguan kepada mereka.

3. Menutup mulut ketika sendawa

Syekh Zakaria Al Anshari rahimahullah mengatakan: “Perkataan penulis kitab Raudhatut Thalib: ‘Jika seseorang menguap, disunnahkan untuk menutup mulutnya dengan tangannya.’ Namun, Ibnu Mulaqqin dan ulama lain mengatakan: ‘Yang lebih tepat, menggunakan tangan kiri, karena digunakan untuk menahan sesuatu yang sifatnya bisa mengganggu.’ Al Adzra’i mengatakan: ‘Ini juga berlaku jika bersendawa’.” (Asnal Mathalib Syarah Raudhatut Thalib, 1/180)

4. Jangan makan berlebihan

Al Munawi rahimahullah menjelaskan hadits sebelumnya, beliau mengatakan: “Karena orang yang banyak makannya, ia akan banyak minumnya. Kemudian akan banyak tidurnya dan menjadi malaslah badannya.” (At-Taisir bi Syarhi Jami’ish Shaghir, 1/312)

Akan tetapi, bukan berarti tidak boleh makan sampai kenyang.

Wallahu a’lam bisshawab.

 

(Sumber: Okezone)

Beri Komentar