Peter Daszak, salah satu anggota tim WHO yang beranggotakan 17 orang dan Presiden EcoHealth Alliance, yang menelusuri virus pada binatang, mengatakan penyelidikan telah menetapkan orang tua pasien pertama yang diketahui kemungkinan mengunjungi pasar yang menjual satwa liar di Wuhan.
Pasien tersebut bertemu tim WHO, dan pada akhir pertemuan, pasien tersebut menambahkan orang tuanya mengunjungi “pasar basah di komunitas lokal di Wuhan,” tapi bukan pasar hewan laut Huanan.
Daszak mengatakan, panel WHO tidak diberi tahu detail pasar selama kunjungan mereka dan ada kemungkinan pasar itu menjual hewan atau produk yang mungkin telah terinfeksi virus corona baru.
“Lalu dia mengatakan di akhir wawancara – dan itu semua diterjemahkan dan penerjemah, secara spesifik mengatakan – ‘Orang tua saya mengunjungi pasar basah komunitas lokal,’” ujar Daszak terkait pertemuan itu.
“Sekarang, menggunakan istilah ‘pasar basah’, khususnya di bawah batasan politik yang kita hadapi, memberi tahu saya sesuatu yang sangat signifikan: bahwa pasar lain di Wuhan – tidak (hanya) pasar Huanan, pasar lain – menjual produk satwa liar,” jelasnya.
Di China, “pasar basah” adalah sebuah istilah untuk menjelaskan tempat yang menjual berbagai produk segar, termasuk hewan hidup.
Daszak mengatakan para ilmuwan China, melihat kasus ini sebagai bagian tanggapan pemerintah, meyakinkan tim WHO bahwa orang tua pasien tersebut dites negatif virus corona, tapi China tampaknya tak melakukan pelacakan kontak orang tua tersebut di pasar yang dikunjunginya.
“Jika ditemukan pasien itu negatif, belum jelas untuk ditelusuri-kontak mereka. Tapi itu layak dilakukan sekarang karena kami memahami ada sesuatu tentang penyebaran Covid di sekitar Wuhan,” jelasnya.
Pasien ini tidak diketahui hubungannya dengan pasar hewan laut Huanan yang diyakini terkait dengan awal penyebaran virus. Daszak juga mengatakan pasien itu tidak “menjalani kehidupan perkotaan yang khas. Ia tidak melakukan aktivitas olahraga di keramaian. Hobi utamanya adalah berselancar di internet.”
Pimpinan misi WHO, Peter Ben Embarek, menolak mengomentari detail penelusuran kontak lebih jauh atau tes yang diperlukan.
“Diperlukan penelitian lebih lanjut,” ujarnya.
Tak realistis
Ilmuwan lain mengungkapkan keterkejutan dan bahkan ketidakpercayaan bahwa penyelidikan lebih lanjut baik terhadap riwayat kontak pasien pertama maupun rantai pasokan pedagang di pasar Huanan yang dicari WHO, ternyata belum dilakukan oleh China.
“Tidak masuk akal penelitian ini belum dilaksanakan. Ini tidak realistis, mengingat mereka memiliki ilmuwan kelas dunia di sana, dan teknologi yang diinvestasikan selama 20 tahun terakhir. Mereka canggih, mereka memahami jalur transmisi, dan telah mengerjakannya selama bertahun-tahun,” jelas ahli epidemiologi penyakit menular Universitas Columbia, Profesor Maureen Miller.