Di belahan bumi Islam lainnya di Timur juga terdapat perpustakaan yang besar. Sejarawan al-Maqdisi mengatakan, perpustakaan didirikan di Shiraz oleh penguasa Buyid Adud al-Dawlah (976-983), di mana bukubuku tersimpan secara rapi dan teratur di rak buku besar. ‘’Tidak ada sa tu pun buku di setiap cabang ilmu pengetahuan yang ditulis sampai saat ini, kecuali salinannya terdapat di perpustakaan itu,’’ ujar al-Maqdisi.
Perpustakaan penting juga muncul di Basra, Mosul, dan Rayy. Perpustakaan yang paling berpengaruh di wilayah dunia Islam bagian timur ada di Bukhara, sekarang masuk wilayah Uzbekistan. Cendekiawan Ibnu Sina tinggal di Bu khara pada masa peme rintahan dari Samanid Amir Nuh bin Mansur (976-997) menulis bahwa perpustakaan di Bukhara memiliki banyak ruangan. Setiap ruangan merupakan tempat bu ku dengan disiplin ilmu tertentu yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Hingga dua abad kemudian, perpustakaan Merv di Turki dan Khawarizm yang terletak di delta Oxus (selatan Laut Aral) dibakar oleh orang-orang Mongol yang tidak memiliki sedikit pun minat pada buku. Mongol menghancurkan lebih dari beberapa perpustakaan di Sa markand. Na mun, di wilayah Islam lainnya seperti di Mughal (India) dan Istanbul (Turki) perpustakaan tetap berdiri. Di Istana Topkapi, Istannbul, perpustakaan menjadi tempat berkumpulnya naskah-naskah Islam, Turki, Persia, dan Arab.(end/rol)