Dengan kata lain, nyamuk berdengung di sekitar kepala kita karena di sanalah kita mengeluarkan paling banyak karbon dioksida. Nyamuk betina mencari panas tubuh dan karbon dioksida untuk hinggap.
Nyamuk betina menggunakan sensor rasa di kakinya untuk menentukan apakah yang dihinggapinya ini manusia, atau hewan yang membawa darah, cukup untuk menyadap makanan berikutnya. “Kulit Anda mengeluarkan campuran aroma unik yang akan lebih menarik bagi sebagian nyamuk daripada yang lain,” kata Riehle.
Studi lain menemukan bahwa nyamuk betina lebih tertarik pada pria yang memiliki lebih sedikit keragaman bakteri di kulitnya daripada pria dengan bakteri kulit yang lebih beragam.
Riehle mencatat, kendati nyamuk suka berputar di atas kepala manusia, ternyata nyamuk lebih suka berada di kaki kita. Ini karena kaki manusia mengandung bakteri yang mengeluarkan aroma yang memikat nyamuk.
Sebuah studi tahun 1996 di jurnal Trends in Parasitology menemukan bahwa nyamuk betina dari genus Anopheles, yang bertanggung jawab untuk menularkan parasit malaria, tertarik pada bakteri di kaki manusia.
Bakteri ini, Brevibacterium linens, adalah bakteri yang memberi aroma khas pada keju Limburger. Seperti studi yang diterbitkan di jurnal PLOS One pada tahun 2013, bahwa nyamuk tertarik pada keju Limburger.[sindonews]