Oleh karenanya, gelombang ini juga disebut sebagai gelombang Terahertz Radiation atau Submillimeter Radiation, atau Terahertz Waves.
MMW memiliki kelemahan, yaitu tidak terpancar atau berjalan dengan baik melalui bangunan dan cenderung diserap oleh hujan dan tanaman.
Oleh karenanya sinyalnya akan terganggu. Selain itu, gelombang frekuensi tinggi seperti MMW juga memiliki panjang gelombang jauh lebih pendek yang tidak dapat melakukan perjalanan jauh.
Untuk mengatasi masalah ini 5G akan menggunakan stasiun-stasiun pemancar penguat (repeater) yang fisiknya lebih ringkas dan kecil, namun sangat kuat (dan teknologi beamforming) yang akan memancarkan komunikasi paket data pada jalur yang harus tanpa gangguan, dan pastinya akan berada dekat dengan rumah dan lingkungan kita.
Pemancar-pemancar dengan kekuatan besar layaknya microwave dan berbahaya ini bisa jadi akan ada di setiap tiang lampu, tiang listrik, rumah dan wilayah bisnis di seluruh lingkungan, desa dan kota.
5G Bisa Memiliki Kecepatan Lebih dari 800 Gbps
Dalam teknologi 5G, data akan dikirimkan melalui gelombang radio. Gelombang radio akan terbagi menjadi frekuensi-frekuensi yang berbeda. Setiap frekuensi disiapkan untuk tipe komunikasi yang berbeda, seperti aeronautical dan sinyal navigasi maritim, siaran televisi, dan mobile data.
Beberapa konsep yang menjadi tujuan utama dari teknologi 5G, yaitu:
- Kecepatan data yang lebih signifakan dari 4G.
- Transfer data dari satu telepon ke telepon lain dengan kecepatan satu milidetik.
- Dapat terkoneksi dengan alat seperti telepon, mobil, dan peralatan rumah tangga.
Dalam sebuah demonstrasi 5G yang dilakukan perusahaan Ericsson menggunakan interface radio dan teknologi Multiple-Input Multiple-Output (MIMO), teknologi 5G menghasilkan hasil kecepatan hingga 5 Gbps pada jaringan frekuensi 15 GHz.
Maka nantinya, teknologi 5G diprediksi memiliki kecepatan sekitar 800 Gbps, atau seratus kali lebih cepat dari kecepatan generasi sebelumnya. Dengan kecapatan seperti itu, teknologi 5G bisa memungkinkan untuk mengunduh 33 film High Definition (HD) hanya dalam beberapa detik! Atau memungkinkan para pengguna mengunduh setara tiga episode televisi dalam sedetik!
Gelombang frekuensi 5G berdampak buruk pada manusia
Ribuan studi menghubungkan paparan radiasi frekuensi radio nirkabel tingkat rendah ke daftar panjang efek biologis yang merugikan, termasuk:
- Pemutusan untai DNA tunggal dan ganda.
- Kerusakan oksidatif (oxidative damage).
- Gangguan metabolisme sel.
- Peningkatan halangan serapan darah ke otak.
- Pengurangan melatonin.
- Gangguan metabolisme glukosa ke otak.
- Pembangkitan penekanan terhadap protein.
Jangan lupa juga bahwa pada tahun 2011 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan radiasi frekuensi radio sebagai kemungkinan karsinogen 2B.
Baru-baru ini Program Toksikologi Nasional (National Toxicology Program) di AS senilai $ 25 juta menyimpulkan bahwa radiasi frekuensi radio dari jenis yang saat ini digunakan oleh telepon seluler dapat menyebabkan kanker!
Tapi di mana 5G cocok dengan semua ini? Mengingat bahwa 5G diatur untuk memanfaatkan frekuensi di atas dan di bawah pita frekuensi yang ada, maka 5G berada di tengah-tengah semua ini.
Namun kecenderungannya bervariasi dari satu negara ke negara lain, adalah 5G untuk memanfaatkan pita frekuensi (bandwidth) yang lebih tinggi. Yang membawa keprihatinan khusus itu sendiri.
Menurut banyak pakar internasional, lebih banyak penelitian mengenai efek kesehatan potensial dari teknologi telepon seluler 5G terbaru diperlukan, sebelum teknologi itu diluncurkan.
Peluang terjadi kanker telah naik hingga 3-4 kali lipat lebih banyak, ketika seseorang tinggal dekat BTS tower atau GSM tower, saat memakai 3G atau 4G biasa.
Jadi bisa bayangkan apa yang bisa terjadi pada banyak orang apabila 5G sudah di implementasikan yang intensitasnya 10 bahkan 30 kali lipat?