Penelitian yang diterbitkan dalam Human Genetics bahwa mutasi pada intron ke-86 gen HERC2, yang dihipotesiskan untuk berinteraksi dengan promotor gen OCA2, mengurangi ekspresi OCA2 dengan pengurangan produksi melanin selanjutnya.
Orang-orang keturunan Eropa menunjukkan keragaman terbesar pada warna mata setiap populasi di seluruh dunia. Kemajuan terbaru dalam teknologi DNA, telah mengungkapkan beberapa sejarah warna mata di Eropa sejak masa lampau. Semua pemburu Mesolitik Eropa yang sejauh ini diselidiki, menunjukkan tanda genetik untuk mata berwarna biru terang. Sementara dalam kasus pemburu pemburu Eropa barat dan tengah, dikombinasikan dengan warna kulit gelap.
Mutasi pertamakali mungkin muncul di bagian barat laut kawasan Laut Hitam. Mata biru biasa terjadi di Eropa utara dan timur, terutama di sekitar Laut Baltik. Mata biru juga ditemukan di Eropa selatan, Asia Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara dan Asia Barat.
Di Asia Barat, proporsi orang Israel yang berasal dari Ashkenazi, diantaranya memiliki kemungkinan sifatnya relatif tinggi. Dari sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1911 menemukan bahwa 53,7% orang Yahudi Ukraina memiliki mata biru.
Genetika warna mata sangat kompleks dan warna ditentukan oleh banyak gen, sehingga hampir semua kombinasi induk-anak dari warna mata bisa terjadi. Sejauh ini, sebanyak 15 gen telah dikaitkan dengan pewarisan warna mata. Beberapa gen warna mata termasuk OCA2 dan HERC2.
Tambahan selanjutnya ke kolam gen Eropa, para petani Neolitik Awal dari Anatolia dan pastorian Zaman Tembaga/Zaman Yamnaya (populasi Proto-Indo-Eropa) dari daerah utara Laut Hitam, tampaknya memiliki kasus yang jauh lebih tinggi pada mata warna gelap dan kulit yang lebih terang, dari pada populasi Eropa asli.
Menurut data dari lapangan yang dikumpulkan, terdapat orang bermata warna biru yang dominan atau banyak, pada beberapa negara terutama di Eropa, diikuti di Amerika Serikat, dan di Afrika Utara, yaitu di Finlandia 89%, Estonia 89%, Irlandia 57%, Skotlandia 50%,England 48%, Wales 45%, Belgia (populasi dewasa) 28.9%, Perancis (populasi dewasa) 20.2%, Amerika Serikat 16.6%, Spanyol 16.3%, Aljazair (populasi dewasa) 2.6%, Moroko (populasi dewasa) 2.1%, dan Tunisia (populasi dewasa) 1.2%.
10. Darah Emas (golden blood)
Fitur inilah yang dijadikan judul pada artikel kali ini, karena hanya dimiliki oleh 40 orang saja di seantero planet ini. Tahukah Anda, bahwa sebagian kecil manusia memiliki darah berwarna “emas” atau golden blood? Istilah “darah emas” bukan berarti darahnya benar-benar berwarna mirip sekali dengan warna emas atau mengandung emas, namun karena memiliki fitur yang unik yaitu tidak memiliki antigen (-100% antigen), pada darah merah yang biasa dimiliki semua orang.
Manusia biasa memiliki 342 antigen, dan 160 diantaranya ditemukan di dalam darah setiap manusia. Jika seseorang memiliki darah yang sangat kurang kandungan antigen, maka jenis darahnya termasuk langka seperti golden blood ini.
Jadi dapat dibayangkan, dalam kasus ini sangat kurangnya antigen dalam darah, bahkan ada yang tidak memiliki antigen sama sekali yang membuat warna darah menjadi oranye kekuningan, yang diasumsikan seperti warna emas.
Kasus ini pertamakali ditemukan pada tahun 1961, dan hingga kini, manusia yang memiliki “darah emas” hanya sebanyak 40 orang saja dengan RH nol di seluruh dunia yang pernah tercatat!
Sembilan diantaranya memiliki darah yang sangat tak ternilai harganya karena darah mereka dapat didonorkan kepada siapapun dan pada semua golongan darah apapun.
Namun berbahayanya jika memiliki darah ini adalah jika yang bersangkutan memerlukan darah, misalnya ketika di operasi atau terjadi pendarahan dalam suatu sebab, sementara yang dapat mendonorkan darah kepadanya sangat teramat langka, karena hanya ada 40 saja di seluruh dunia.
9. Otot Palmar (long palmar muscle)
Sebagian besar manusia masih memiliki otot palmar yang panjang atau long palmar muscle pada lengan bawahnya. Peneliti berpendapat bahwa otot yang juga dikenal sebagai “rascette lines” ini dimiliki nenek moyang manusia pada masa lalu, yang digunakan untuk mempermudah mereka agar lebih mudah atau agar lebih dapat mencengkram, berpegangan dan memanjat pohon dengan lebih baik.
Hal itu akan menyebabkan manusia lebih susah untuk dapat mencengkram, memegang atau berpegangan dengan lebih baik.Penelitian terkini diketahui bahwa terdapat 16% manusia pada masa kini sudah tidak lagi memiliki lagi otot nenek moyangnya ini.
Untuk dapat mengetahui apakah Anda sudah tidak memiliki otot palmar panjang, buka tangan Anda dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas, lalu pertemukan jempol dan jari kelingking.