Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Semua amal perbuatan anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya. ’Puasa adalah perisai. Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor/keji (cabul) dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak Kasturi. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya.’” (Muttafaq ‘alaihi).
Selain itu minyak kasturi juga memiliki banyak manfaat, khususnya untuk kesehatan. Mulai dari dapat membantu memulihkan kesadaran bagi orang yang pingsan. “Karena baunya yang pekat harumnya kasturi dipercayai mampu mengembalikan kesadaran seseorang yang pingsan,” terangnya.
Lebih lanjut, kata Ustadz Ainul, minyak kasturi juga dapat melancarkan peredaran darah, menghilangkan bengkak pada tubuh, menghilangkan rasa sakit dan mampu menstimulus penghentian atau pembersihan darah haid dan masih manfaat lainnya.
Kasturi sendiri merupakan ungkapan bahasa Urdu atau bahasa Sansekerta bagi Misik Abyadh (Misik Putih). Sebagian menyebutnya Misik Madinah. Misik sendiri juga disenangi oleh istri Nabi Muhammad, yaitu diceritakan dalam riwayat hadist berikut ini: