Eramuslim – Selama masa Kekhalifahan Abbasiyah, zaman keemasan Islam dari abad ke-8 hingga ke-13, berdirilah salah satu kerajaan terbesar muslim dalam sejarah.
Kerajaan muslim ini memiliki kontak dengan berbagai negara lain seperti kontak dengan negara India dan Cina di timur, dan Bizantium di barat.
Kontak berbagai budaya tersebut mengarah pada pembentukan jaringan perdagangan antara Asia, Afrika, dan Eropa. Namun, tahukah bahwa terdapat kemungkinan adanya kontak antara muslim dengan Viking?
Dilansir dari Mvslim, Senin (20/1/2020), hubungan antara muslim dan Viking ditemukan dalam sumber bertuliskan Arab dan melalui penemuan artefak Arab di Skandinavia.
Al-Gazal, penyair dan diplomat Moor, telah menggambarkan hal ini. Emir ke-4 Cordoba, Abd al-Rahman II juga mengutus Al-Gazal untuk menemui Raja Majusi. Sementara Majusi adalah sebutan untuk penyembah api dalam budaya Viking.
Meskipun tidak jelas mengapa Al-Gazal dikirimkan ke sana, ia melaporkan tentang sebuah pulau atau semenanjung yang mungkin merupakan Istana Raja Horik I, Raja Denmark.
Al-Tartushi juga telah melaporkan tentang bangsa Viking sekitar tahun 970 di salah satu tulisan tentang perjalanannya.
Ia juga mengatakan tentang orang-orang dan kota yang ditempati oleh bangsa Viking. Schleswig adalah kota yang sangat besar terletak di Samudera. Di dalamnya terdapat sumber air tawar. Penduduk di sana memuja Sirius, kecuali beberapa yang beragama Kristen dan mereka memiliki gereja.