Arkeolog juga memberikan penamaan pada setiap pola gerbang sebagai “Samhah”, misalnya seperti Samhah Gate 05, Samhah Gate 68, dan seterusnya. Samhah berarti forgiveness, leniency, atau sebuah persembahan atau pengampunan.
Selama ini belum pernah ada bahasan dari arkeolog soal gerbang tersebut. Penemuan bangunan itu pun berasal dari citra satelit. Analisis arkeolog menyebutkan, hampir terdapat 400 struktur batu membentuk formasi mirip dinding yang kemungkinan berusia ribuan tahun.
Namun arkeolog yang terlibat dalam penelitian dan penemuan struktur kuno itu belum bisa mengungkap apa fungsi dan berapa usia persisnya ‘gerbang-gerbang’ misterius tersebut.
Dikutip dari Live Science, (18/10/2017) silam, arkeolog mengatakan beberapa ‘gerbang’ itu ditemukan persis berada di samping sebuah kubah vulkanik yang pernah memuntahkan lava basaltik.
Profesor dari Universitas Western Australia, David Kennedy menuliskan, gerbang kuno itu dibuat dari bebatuan dan dinding gerbang itu dibuat secara kasar dan berteknologi rendah.
“Tampaknya gerbang itu merupakan struktur buatan tangan manusia tertua yang dibangun di lanskap tersebut,” ujar Kennedy dalam jurnal Arabian Archaelogy and Epigraphy.
Peneliti mengatakan, struktur batuan itu beragam ukuran dan bentuk. Gerbang terpendek membentang sepanjang 13 meter sedangkan yang terpanjang mencapai 518 meter, lebih panjang dari lapangan sepak bola liga Amerika Serikat.
Usia yang tua dan masih misterius
Dari citra satelit, bentuk gerbang ada yang persegi panjang, ada yang kotak, ada pula yang membentuk huruf ‘I’. Selain itu ada juga berupa arsiran atau garis panjang-panjang yang juga dibuat manusia dan bukan alami.