Inilah yang akhirnya membawa Mrs Tarbell melakukan liputan investigatif membongkar sepak-terjang sebuah korporasi minyak besar AS milik Johm D Rokfeller antara November 1992 hingga Oktober 1904, lewat McClure’s Magazine. Laporan tersebut kemudian dibukukan dengan judul History of the Standard Oil Company.
Mrs Tarbell yang kala itu berusia 43 tahun, membongkar sepak-terjang John D Rockefeller maupun Standard Oil, dengan menelisik ratusan dan ribuan kertas kerja dan dokumen yang tersebar dan berserak di berbagai negara, seraya menyempurnakannnya lewat informasi-informasi yang didapat dari sejumlah wawancara dengan berbagai eksekutif dan pemilik perusahaan. para pesaing binsis, regulator pemerintah, para ahli hukum anti-trust dan para pakar akademis dari berbagai bidang.
Maka sejak era Ida Tarbell inilah muasal laporan investigasi menemukan model dan polanya yang efektif dan tertata dan jadi rujukan bagi para wartawan investigatif hingga sekarang. Karena sebelum Ida Tarbell melakukan jurnalisme investigtasi, belum ada model yang baku dan jadi rujukan.
Ketika bos majalah McClure menugaskan Ida gurita raksasa Standar Oil Company, maka metode Tarbell dalam investigative Journalism mulai jadi rujukan. Metode Ida kelak dikenal dengan sebutan pendekatan kerja Papers-Trails. Yaitu penelusuran dan penelisikan berbagqai dokumen seperti transkirip dengar pendapat dengan parlemen, file-file pengadilan, surat-surat pengesahan, sertifikat-sertikafikat tanah, bahkan kalau perlu, kwitansi pembelian ini dan itu.
Laporan investigasi lewat metofe kerja Papers-Trail itu, akhirnya meruntuhkan reputasi John D Rockefeller maupun Standard Oil Company karena tersingkap ulahnya dalam praktek monopoli utamanya terhadap perusahaan-perusahaan kecil.
Sehingga temuan Ida Tarbell, pada perkembangannya menggugah Presiden Theodore Roosevelt untuk mengubah regulasi yang tidak adil bagi pengusaha2 ekonomi lemah. Standard Oil Company itu sendiri kemudian oleh pengadilan Amerika yang tadinya sebuah perusahaan induk tunggal, dipecah-pecah jadi unit unit kecil di banyak bagiannya.
Lantas, apakah Ida Tarbell kemudian berpuas diri dengan keberhasilannya membongkar perusahaan raksasa milik Rockefeller? Justru malah makin bersemangat dan menjadi-jadi. Bersama mitra kerjanya yang erat dan solid, Lincoln Steffens dan Ray Stannard Baker, menerbitkan majalah baru, American Magazine pada 1906.
Di tengah kesibukannya sebagai wartawan, Ida tetap menulis beberapa buku antara lain The Business of Being a Woman pada 1912, dan The Ways of Woman pada 1915. Karyanya paling akhir berupa autobiografi, All in the Day’s Work, terbit pada 1939. Adapun Ida Tarbell wafat pada 1939, pada usia 82 tahun.
Yang terbaik di antara kamu, adalah yang bermanfaat bagi semua. The best of you, is the most advantegous one.[TheGlobalReview]
Penulis: Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)