Pada masa Perang Dunia II, saat Tentara Uni Soviet mengalami kesulitan melawan Jerman, umat Muslim di Moskow justru penggalangan dana untuk membantu Tentara Merah dalam peperangan.
Pada saat itu, terkumpul 55.000 rubel dalam bentuk tunai dan 20.000 rubel dalam bentuk obligasi. Semua itu disumbangkan Muslim Moskow kepada Tentara Merah.
Tak ayal, pemimpin tertinggi Uni Soviet saat itu, Joseph Stalin, mengirimkan telegram yang berisi ucapan terimakasih kepada umat Muslim Moskow. Telegram itu ditujukan kepada Imam Masjid, Halil Nastrejinov, pada 1944.
“Mohon sampaikan salam saya dam ucapan terimakasih dari Tentara Merah kepada Umat Muslim Moskow,” demikian tulis Stalin.
Sejak itu, terjadi perubahan politik pemerintah dengan kehidupan beragama, serta terjadi normalisasi hubungan pemerintah dengan umat muslim Moskow.
Oleh karenanya, tak heran jika kemudian Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan masjid tersebut bertepatan dengan peringatan 70 tahun kemenangan Uni Soviet dari Nazi Jerrman pada Perang Dunia II. Sejatinya, masjid itu baru akan diresmikan pada 2015.
Setelah direnovasi pada 2005, luas masjid tersebut mencapai 19.000 meter persegi dan bisa menampung lebih dari 10.000 jemaah.
Renovasi masjid tersebut membutuhkan biaya 170 juta dolar AS atau Rp2,43 triliun.
Dana sebesar itu sebagian besar dibiayai anggota Dewan Federasi Rusia dari Republik Dagestan, Suleyman Kerimov, Turki dan negara Timur Tengah lainnya. Bahkan Palestina pun memberikan sumbangan 25.000 dolar AS.(jw/merdeka)