Bagi seorang mualaf – Churchward memiliki prestasi besar dalam bidang studi Islam. Dirinya belajar di universitas Al-Azhar selama bertahun-tahun dan menjadi seorang pendakwah dan dosen terkemuka dalam mata kuliah Sirah di Qadi Akademi.
Sewaktu di Kairo, Mahmoud Churchward yang mempunyai bakat seni melukis – ditugaskan untuk menghiasi salah satu masjid di kota itu. Atas banyak jasanya, Presiden Afrika Selatan pada waktu itu – Paul Kruger – sebagai tanda terima kasih kepada Churchward – dirinya memberikan izin untuk pembangunan masjid pertama di Witwatersrand, Afrika Selatan. Churchward menikah dengan seorang wanita Mesir, yang merupakan putri dari salah satu ahli hukum Syariah terkemuka Al-Azhar.
Sejak dirinya masuk Islam, ia telah berpikir dan merasa bahwa ia belum sepenuhnya terintegrasi dengan Islam. Hingga akhirnya Churchward memutuskan untuk pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah Haji dalam upaya untuk melengkapi Rukun Islam.
Abdulhakim Murad menceritakan pikiran dan perasaan yang mendalam Churhward atas perjalanannya ke Mekkah melalui pernyataan Churchward sendiri:
“Suatu malam, ketika aku berjalan di sepanjang Piramida yang menjulang di waktu matahari terbenam,dan melihat kaki langit di belakang kota Kairo yang menerawangi senja wilayah Afrika, aku memutuskan untuk melaksanakan niatku yang seharusnya aku lakukan sejak aku menjadi seorang Muslim – aku akan pergi ke Ka’bah di Mekah. “
Pada tahun 1910 dalam situasi sosial politik yang kurang menguntungkan, niat tulusnya untuk melaksanakan ibadah haji harus melalui pembuktikan, karena secara syariah non-muslim dilarang untuk masuk ke perbatasan Mekkah. Churchward harus menjalani ujian soal pengetahuan Islam selama tiga jam yang dilakukan oleh seorang Qadhi Mesir untuk mengetahui pemahaman keIslamannya. Setelah berhasil ujian, ia mendapatkan ‘paspor keagamaan’ yang didukung oleh Qadhi seorang pimpinan ulama dari kekhalifahan Utsmaniyah waktu itu dan banyak ulama terkemuka dan para imam yang membantu dirinya untuk mengatasi kemungkinan hambatan birokrasi selama perjalanannya menuju Baitullah.
Churchward berangkat dari Afrika Selatan (Johannesburg) menuju Mekkah pada tahun 1910. Dia menjalani perjalanan yang sangat melelahkan dengan menaiki kapal uap melalui Bombay.
Di pelabuhan Sudan Suakin, ia berkunjung ke kedutaan Inggris dan diberitahu bahwa ia tidak akan diizinkan untuk turun di Jeddah. Namun, ia mampu menyelesaikan persoalan itu, di mana ia menghubungi pejabat Utsmani dan tidak mengalami masalah sedikitpun. Di sana ia juga berkomunikasi dengan biro panduan haji dan mereka berangkat ke Kota Suci dengan dua keledai di malam berikutnya.