Al-Ghoul lahir 25 Juli 1958 di kamp pengungsi Shati Jalur Gaza, kamp yang juga dihuni oleh wakil ketua biro politik Hamas, Ismail Haniyah. Beliau mulai bekerja menyiapkan dan memproduksi senjata dari nol. Sejak awal eksperimennya, Al-Ghoul memilik cita-cita dan tekad luar biasa terkait kepemilikan senjata oleh kelompok perlawanan Palestina. Dengan kesederhanaan dan cita-cita besarnya, Al-Ghoul membawa misinya di antara para mujahidin.
Salah satu lompatan Al-Ghoul dalam bidang senjata adalah mampu memproduksi senjata bom granat yang dibuat dari bahan TNT. Meski dengan keterbatasan, ia mampu memproduksi sejumlah granat ini.
Produksi Senjata
Adnan Al-Ghoul “Abu Bilal” kemudian melakukan lompatan lagi dalam produksi senjata. Ia mulai menekuni produksi senjata misil mortal (jenis roket jarak dekat), kemudian roket anti tank, dan membuat roket Al-Banna dan sejumlah roket lainnya sehingga beliau dijuluki Bapaknya Roket Al-Qassam.
Al-Ghoul terus bekerja dalam bidang pengembangan roket. Dalam perjalanan pengembangan roket anti tank, ia mampu memproduksi roket Al-Battar yang digunakan pejuang Palestina dalam serangan ke barisan lawan dan menghadang serangan pasukan Israel.
Proyek terpenting yang diwujudkan Al-Ghoul dan tanpak dalam aksi perlawanan di utara Jalur Gaza adalah senjata roket Al-Yasin yang dikembangkan dari roket RPG2 sehingga dalam pertempuran dengan Israel semakin berimbang.(infopalestina/ts)