Dilansir healthland.time, Mykayla didiagnosa dengan leukemia lymphoblastic akut pada bulan Juli 2012 lalu dan terus menerus menjalani kemoterapi.
Sebelum menjalani treatment ‘pengobatan’ marijuana, bocah kecil itu mengalami respon yang buruk terhadap pengobatan kemoterapi.
Namun, Erin mengaku sengaja memberikan ganja dalam bentuk minyak kepada putrinya untuk mengurangi efek samping dari kemoterapi, mengurangi rasa sakit dan menambah nafu makan.
Melihat perkembangan putrinya yang mulai membaik, sang ibu Erin terpaksa meninggalkan saran dokter untuk transplantasi sumsum tulang dan menggantinya dengan ganja sebagai terapi pengobatan dan mengurangi rasa sakit dan mual yang diderita putri tercintanya.
Sementara, The American Academy of Pediatrics menentang penggunaan ganja untuk mengobati anak-anak muda, mengutip potensi adiktif dan tidak diketahui banyak tentang bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perkembangan tubuh.
The Institute of Medicine (IOM), sebuah kelompok ilmiah ahli menganalisis data yang tersedia dan sejak 1999 telah mengakui bahwa beberapa keperluan medis yang bisa dilakukan adalah ganja.
“Masih banyak pengobatan-pengobatan yang efektif untuk meredakan mual dan nyeri kanker,” ungkap peneliti. Penelitian juga mengakui bahwa untuk beberapa pasien yang mungkin tidak merespon terapi, komponen dalam ganja dapat membantu.
Laporan IOM menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih banyak ke dalam pemahaman menggunakan obat ganja termasuk gejala atau kondisi yang mungkin paling efektif, dan yang pasien.
Mereka prihatin ketika datang untuk mengobati anak-anak seperti Mykayla yang sering tidak disertakan dalam uji klinis karena usianya yang masih muda.
Pasien memiliki kemungkinan beberapa tahun lagi menghadapi efek samping dari obat.
Beberapa ahli menunjukkan bahwa tidak semua komponen ganja, dan pengaruhnya terhadap tubuh, telah dipelajari atau belum dipahami dengan baik. Tanpa penelitian lebih lanjut, baik dokter dan orang tua akan terus menghadapi keputusan yang sulit memberikan pengobatan bagi anak-anak yang jauh dari bahaya. (lihat video Mykayla Comstock saat pengobatan / lihat video Mykayla Comstock setelah sembuh)
Wanita Penderita Tumor Otak Yang Sembuh Total Karena Ganja
Seorang wanita bernama Kristina Marie – ia menolak kemoterapi, dan tumor di otaknya menyusut dengan menggunakan minyak ganja THC (Tetrahydrocannabinol) dan TANPA EFEK SAMPING seperti terdapat pada obat apapun / atau lainnya.
THC Ganja bukanlah obat (medicine) kimia berbahaya seperti semua pengobat kanker lainnya, tapi THC Ganja merupakan penyembuh alamiah (herbal nature).
Penyakit kanker jika diobati dengan obat biasa apapun itu, kehidupan orang tersebut hanya “diperpanjang” karena obat hanya MENGHAMBAT perkembangan kanker dan akan tetap menyebar.
Tapi dengan THC Ganja, sel kanker dapat dimusnahkan total dan membuat kehidupan orang tersebut “tak diperpanjang” tapi kehidupan orang tersebut menjadi kembali normal atau kembali semula saat belum terkena kanker. (lihat video kesaksian Kristina Marie).
Hentikan Kemoterapi, Ibu Mengobati Kanker Leukimia Anaknya dengan Ganja
Salah satu saksi-mata lagi, dari sekian ribu kasus kanker yang berhasil sembuh oleh cannabis adalah seorang ibu, bernama Sierra Riddle yang memilih menghentikan kemoterapi bagi anaknya yang mengidap kanker dan memilih memberikan ganja sebagai obat.
Sierra memutuskan menghentikan kemoterapi bagi Landon, bocah berusia tiga tahun karena pengobatan itu membuat anaknya justru semakin menderita.
Landon yang didiagnosis menderita kanker leukimia, kata Sierra, selama menjalani kemoterapi justru sakit keras, muntah beberapa kali dalam sehari dan mengalami kerusakan saraf di kakinya.
Bahkan, katanya, pernah dalam suatu titik, Landon tidak bisa makan sama sekali selama 25 hari.
Akhirnya sang ibu memutuskan menghentikan kemoterapi dan pindah ke Colorado yang ganja adalah legal digunakan sebagai pengobatan.