Di ibukota Tripoli tentara bayaran, preman, dan kaki tangan rezim Gadhafi telah membantai demonstran yang melakukan aksi secara damai terhadap tirani yang sudah berkuasa selama 42 tahun. Tirani itu sudah merampas ekonomi, melakukan pelanggaran hak-hak asasi manusia dan kebebasan sipil.
Di ibukota Tripoli, helikopter bersenjata mesin, dan pesawat tempur menembaki demonstran yang tanpa senjata, dan membunuh ratusan rakyat sipil. Seketika. Ribuan korban yang tewas, dan ribuan lainnya yang luka-luka. Selama belangsungya aksi demonstrasi yang sudh memasuki hari ke 9 ini.
Pemandangan diibukota Tripoli sangat mengerikan. Banyak tubuh para korban yang hancur, akibat pemukulan dan bentuk kekerasan lainnya, yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Tentara bayaran yang direkrut dari beberapa negara Afrika telah menembaki kerumunan massa yang ada di jalan-jalan ibukota Tripoli, dan bahkan ambulan pun menjadi sasaran.
Dikabarkan kota Morgues yang tak jauh dari ibukota Tripoli, jalan-jalan dipenuhi dengan mayat, sebagian besar mereka mati, karena mendapatkan tembakan dari arah belakang. Hal ini menunjukkan tentara sengaja menembak mereka dari arah belakang. Ini hanyalah menggambarkan memang tentara diperintahkan oleh Gadhafi untuk membunuh siapa saja yang bergerak.
Muammar Gadhafi, kawatir tentaranya tidak patuh dan membelot kepada rakyat, maka didatangkan ratusan tentara bayaran Afrika, yang diangkut dengan pesawat khusus di malam hari, dan selanjutnya melakukan pekerjaan kotor untuk kolonel yang gila itu.
"Gadhafi hanya membantai orang-orang Libya, agar dia tetap dapat berkuasa", kata seseorang di kota Tripoli kepada al-Jazeera.
"Kami mohon bantuan dari masyarakat internasional", ujar seorang kepada TV Aljazeera. Rakyat Libya menyerukan kepada dunia internasional untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan oleh Gadhafi.
Gadhafi menderita sejumlah penyakit psikologis, termasuk, antara lain, ego diri yang berlebihan, megalomania, skizofrenia, kecemasan yang akut, rasa rendah diri yang kompleks dan sadisme. Ia dilaporkan memerintahkan anak buahnya untuk menghancurkan yang disebut sebagai, "kontra-revolusi", dan bahkan jika perlu harus membunuh separuh dari rakyat Libya. Presiden Muammar Gadhafi hanya dapat disamakan dengan rezim Kamboja Pol Pot atau rezim Korea Utara Kim Jong Ill.
Pemimpin Libya Muammar Gadhafi memberikan instruksi yang sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang gila, yang harus berada di tempat karantina rumah sakit jiwa, bukan memimpin sebuah pemerintahan.
Tidak ada yang benar-benar tahu berapa banyak lagi rakyat Libya yang akan dibunuh? Juga tidak ada yang tahu berapa banyak lagi rakyat Libya yang akan cacad seumur hidup oleh Gadhafi? Gadhafi harus diperlakukan seperti binatang liar, yang harus dibius, sebelum diterbangkan ke Den Haag untuk diadili atas kejahatannya yang sempurna itu. Gadhafi benar-benar telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang layak dibawa ke mahmakah internasioal bagi kejahatan kemanusiaan seperti Radovan Karadzik, yang telah membantai ribuan Muslim Bosnia di Sebrenica.
Dalam kasus Muammar Gadhafi, seseorang tidak bisa menggunakan perasaan normal seperti orang dalam kasus manusia normal. Kita berbicara tentang binatang buas, yang tanpa perasaan dan tidak berperasaan dalam bentuk manusia, dan dia hanya berpikir tentang kekuasaan.
Bayangkan bagaimana ia telah mendatangkan ratusan tentara bayaran untuk membunuh rakyatnya sendiri.
Seorang pemimpin seperti itu tidak dapat dipercaya untuk memerintah, apalagi memberikan ketenangan dan keamanan bagi rakyatnya. Diktator Libya telah berkuasa sejak 1969, membuatnya salah satu diktator terlama di muka bumi.
Libya adalah salah satu negara terkaya di dunia. Namun, karena, salah urus dan salah atur oleh Gadhafi, khususnya karena keanehan dan sifat eksentriknya, negara tetap terbelakang, dengan pengangguran yang tinggi. Karena keanehan dan fantasinya yang berlebihan dan tidak sehat, kolonel idiot itu menyia-nyiakan ratusan miliar dolar untuk proyek yang aneh.
Pada tanggal 19 Desember 2003 Libya setuju untuk menghancurkan semua senjata kimia, nuklir, dan senjata biologis untuk menyelamatkan kekuasaan Gadhafi dari sanksi internasional.
Pengumuman yang mengejutkan itu diikuti dengan pembicaraan rahasia antara pejabat Libya, Amerika, dan Inggris. Libya setuju untuk memungkinkan inspeksi langsung dan monitoring, dan untuk menghilangkan rudal balistik yang memiliki daya jelajah lebih dari 300 kilometer dengan muatan hulu ledak seberat 500 kilogram. Persetujuan memalukan Gadhafi dengan pihak Barat (AS dan Inggris) adalah contoh klasik dari seorang pemimpin yang mau tunduk pada predator asing sementara mengadopsi kebijakan penindasan terhadap rakyatnya sendiri.
Cerita tentang Gadhafi’s tidak ada habisnya. Dalam salah satu konferensi di KTT Arab, dia membanggakan telah menjadi "Raja di raja seluruh Afrika" dan menjadi seorang pemimpin dunia yang tak tertandingi.
Sekarang, Gadhafi dibiarkan membunuhi rakyatnya sendiri di seperti ia telah melakukannya dalam beberapa hari terakhir ini? Rakyat Libya memiliki hak untuk diselamatkan dari Hitler kecil yang akan melakukan hal-hal yang tidak terpikirkan oleh siapapun, asal dia tetap berkuasa di Tripoli?
Berbagai golongan, Islam dan nasionalis, hanya dengan pertimbangan kemanusiaan, meminta negara-negara lain tetangganya Muslim seperti Mesir, bahkan meskipun dalam keadaan darurat untuk melakukan sesuatu menghentikan bajingan yang terus melawan rakyatnya dengan penuh kekejaman.
Tentara Mesir dan Tunisia jika perlu segera meminta bantuan dari orang-orang Libya. Kita berbicara tentang rezim kriminal yang membantai rakyatnya sendiri untuk mengamankan kelangsungan kekuasaan dirinya dan keluarganya.
Ya, ada sesuatu yang disebut kedaulatan nasional. Namun, bahkan yang tidak mutlak dan hak rakyat harus dilindungi dari mengesampingkan tiran-tiran pembunuh bahwa klaim tentang kedaulatan. Tiran dan kaki tangannya di satu sisi, dan kekuatan kebebasan dan kemerdekaan di sisi lain, dan akan berakhir kekuasaan Gadhafi, serta harus diperlakukan sebagai penjahat perang.
Tidak ada negara di bawah matahari yang setuju untuk memberinya suaka politik, dan ia harus membayar semua kejahatannya yang telah ia telah lakukan terhadap rakyatnya sendiri. (mhi)