Eramuslim.com – Kucing sering kali menunjukkan kasih sayang dengan menjilati tangan manusia yang disukai. Lembap dan terkadang terasa kasar dari jilatan lidahnya, tak sedikit yang mungkin bertanya-tanya seberapa aman air liur kucing pada kulitmu. Seperti manusia, air liur kucing terdiri dari beberapa elemen yang umumnya tidak berbahaya, tapi ada juga yang bisa memicu alergi.
Protein
Banyak yang salah menganggap bulu sebagai sumber alergi pada kucing. Faktanya, ini adalah reaksi terhadap protein yang ditemukan dalam air liur kucing. Diperkirakan sebagian besar alergi disebabkan oleh protein dalam air liur yang kemudian diteruskan ke bulu kucing saat kucing membersihkan dirinya sendiri terutama di sekitar wajah dan pantatnya.
Enzim
Air liur kucing dipercaya mengandung enzim yang bekerja sebagai antibiotik alami, yang menjelaskan tingkah laku anabul yang sering menjilati lukanya. Enzim ini dapat mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Selain itu, liur kucing juga menjadi penghalang terhadap bau yang dapat menarik predator, membantu mendinginkan tubuh dalam cuaca hangat, mendistribusikan minyak ke seluruh lapisan bulu agar tetap sehat, dan merangsang aliran darah.
Bakteri
Kucing, terutama yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, memiliki bakteri dalam air liurnya. Manusia sendiri juga memiliki bakteri di mulutnya, tapi kucing dapat menularkan bakteri jenis tertentu, termasuk penyebab Cat-Scratch Disease, infeksi yang tidak berbahaya dan dipicu oleh gigitan kucing. Untuk amannya, selalu cuci kulitmu sampai bersih setelah digigit, juga saat dicakar kucing untuk mencegah risiko air liur yang berpindah ke kaki kucing saat membersihkan dirinya sendiri.[sumber: merdeka]