Eramuslim.com – “Osama Bin Laden masih hidup, dan sampai hari ini, ia menerima gaji lebih dari seratus ribu dollar atau setara dengan 1,3 milyar rupiah per bulan, yang dikirim oleh CIA ke rekening bank Nassau miliknya”, ujar Edward Snowden.
Ya, itulah yang diungkapkan Edward Snowden, mantan anggota CIA yang dulu pernah menggemparkan dunia berkat informasinya terkait spying, monitoring dan pengumpulan data aktivitas mobile dunia secara rahasia, oleh National Security Agency atau NSA.
Edward Snowden merasa harus membongkar semua keburukan dan niat Amerika kepada publik karena menurutnya, hatinya tak bisa berbohong kepada seluruh masyarakat dunia. Akibatnya pun meluas, masyarakat dunia berterimakasih kepada Snowden karena sudah merasa diberitahu olehnya.
Dengan begitu maka mereka dapat menjaga privasinya dalam hal komunikasi dari menelpon hingga berinternet dengan cara lebih berhati-hati di masa depan.
AS pun marah besar dan menganggap Snowden adalah pengkhianat. Edward Snowden akhirnya kabur dari AS.
Kemudian ia ke Hongkong lalu ke Rusia, karena ia merasa harus membongkar semua keburukan dan niat Amerika kepada publik dunia karena memata-matai mereka, baik itu presiden, politikus hingga rakyat biasa. Hal ini membuat AS ditelanjangi, lalu gusar dan memburunya.
Ketika itu, Snowden telah menyebar permohonan suaka politik ke 27 negara di dunia karena posisi Snowden semakin terjepit, apalagi banyak negara yang menolak permohonan suakanya. Bahkan kala itu, pernah sampai pesawat kepresidenan Bolivia yang dinaiki Presiden Bolivia, Evo Morales, dipaksa turun di Austria atas desakan AS ketika melintas diatas negara itu!
Ketika itu presiden Bolivia, Evo Morales, masih berada di Austria lebih dari 12 jam setelah pesawatnya dialihkan karena adanya kecurigaan membawa Edward Snowden dalam pesawat tersebut pada tanggal 3 Juli 2013 lalu. Pesawat dipaksa mendarat lalu digeledah, hanya untuk mencari Snowden ketika pesawat presiden Bolivia terbang dari Rusia untuk kembali ke negaranya.
Morales sedang dalam perjalanan menuju tanah airnya, seusai menghadiri pertemuan puncak di Moskow, dimana Snowden telah terkatung-katung di bagian transit internasional di bandara Sheremetyevo, sejak melarikan diri dari Hong Kong.