Benteng Bastion Frederik Hendrik
Garis pertahanan Johannes van den Bosch pastinya memiliki kaitan kepada beberapa bentang lainnya, termasuk hubungan dengan Benteng (citadel) Frederik Hendrik atau dikenal juga sebagai The Citadel Prins Frederik, atau Fort Prins Frederik.
Benteng itu juga dibangun oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch pada tahun 1834 di masa-masa akhir jabatannya, dan terletak ditengah-tengah taman Wilhelmina Park, tempat berdirinya Masjid Istiqlal sekarang.
Diatas benteng Frederik Hendrik dipasang sebuah loceng besar. Lonceng yang meski sudah tua tetapi masih berjalan baik itu, awalnya berada dibawah pemilikan toko arloji bernama “Van Arken” milik orang Belanda yang berada di daerah Rijswijk.
Di zaman penjajahan Belanda, benteng Frederik Hendrik sepanjang siang dan malam selalu dijaga tentara VOC. Dari benteng ini tiap pukul 05.00 pagi dan pukul 20.00 malam, selalu terdengar bunyi meriam.
Maksud dari tembakan meriam itu hanya sebagai kode atau tanda yang ditujukan bagi kalangan tentara dan pemimpin militer saja yang menunjukkan bahwa mereka para penjaga, selalu siap dan terjaga.
Kabarnya benteng tua yang sudah lama dibongkar ini, dibawahnya ada terowongan yang menghubungkan dari taman Wilhelmina Park menuju Pasar Ikan. Bayangkan betapa panjangnya terowongan ini. Si atas taman Wilhelmina Park kemudian didirikan Masjid Istiqlal yang dibuka tahun 22 February 1978 silam.
Dan bisa jadi terowongan bawah tanah itu bercabang-cabang ke berbagai bangunan kuno diatasnya, seperti ke bangunan-bangunan pemerintahan milik VOC, ke bawah bangunan untuk bank-bank VOC, ke bawah Musium Fatahillah, ke bawah Stasiun Tanjung Priok, dan gedung-gedung lainnya.
Namun panjang terowongan ini pastinya tak hanya satu terowongan dan tak seberapa panjang, jika dibandingkan dengan keseluruhan terowongan bawah tanah di bawah kota Batavia yang masih misterius hingga kini.
Terowongan yang membelah Batavia dari bawah taman Wilhelmina Park (Mesjid Istiqlal sekarang) menuju Pasar Ikan saja sudah lumayan panjang, yang mana di daerah Pasar Ikan, Luar Batang, ditemukan pula bangunan-bangunan dan benteng-benteng kuno.
Bahkan ada yang ditemukan sudah terendam dibawah air laut hingga kedalaman dua meter ketika tanahnya dibebaskan untuk dikembalikan seperti tempo doeloe, kembali ke masa laloe. Bagaimana kelanjoetannya dari bangoenan koeno ini, kita lihat saja ke depannya, ketika situs sudah dibersihkan. (Sumber: ©IndoCropCircles.com)