Pemantauan dilakukan oleh pria Arab Saudi terhadap para perempuan, karena di negara tersebut akses perempuan sangatlah dibatasi dan tidak bisa meninggalkan negara tanpa izin dari suami atau ayah mereka.
Perlu diketahui, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan real time ketika istri atau anak perempuan mereka ke luar atau memasuki Arab Saudi. Pesan atau notifikasi ini bisa membantu seorang pria Arab Saudi untuk menghentikan perempuan yang punya hubungan pernikahan atau kekerabatan dengannya untuk pergi ke luar Arab Saudi.
Sejumlah perempuan Arab mengklaim sebenarnya aplikasi Absher membantu mereka untuk melarikan diri. Perempuan-perempuan ini bisa mengakses aplikasi di smartphone milik suami atau ayah mereka, kemudian mengubah Setting.
Setelah Setting diubah, para perempuan ini bisa kabur dari Arab Saudi. Namun, tak semua perempuan Saudi bisa mendapatkan kesempatan ini.
“Aplikasi ini dirancang dengan pertimbangan pikiran pria. Tentunya ini sangat merendahkan, menghina, dan mempermalukan perempuan, serta sangat kejam. Pasalnya aplikasi ini membiarkan laki-laki memegang kendali mutlak atas gerakan perempuan,” kata peneliti senior tentang hak perempuan di Human Rights Watch, Rothna Begum.
Meski aplikasi ini untuk pengguna di Arab Saudi, salah satu anggota parlemen AS yang fokus pada privasi online, Senator Ron Wyden, menulis surat kepada Google dan Apple dengan isi meminta keduanya menghapus aplikasi Absher tersebut dari toko aplikasi.
Pihak Google belum memberikan komentar terkait masalah ini. Sementara, CEO Apple Tim Cook kepada media mengatakan, dia belum mendengar adanya aplikasi ini.
Namun demikian, menurut Cook, Apple akan melihat lebih detail ke aplikasi ini.
Sumber: Liputan6.com