eramuslim.com – Untuk memastikan kesehatan dan riwayat hewan kurban di Kota Makassar, sapi-sapi tersebut dilengkapi dengan barcode. Hal tersebut bertujuan agar konsumen merasa nyaman.
Terlebih, baru-baru ini, di sebuah daerah di Sulsel, terdapat 303 ekor sapi yang terinfeksi virus Jembrana. Selain itu, penyakit surra, Lumpy Skin Disease (LDS), dan PMK juga masih menjadi masalah yang dihadapi peternak dalam memelihara sapi potong.
“Kami tidak mau ambil risiko,” ujar Plt. Direktur Utama PD RPH Kota Makassar Muhammad Idris Ahmad, Senin, 29 Mei 2023.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak asal pilih hewan kurban untuk disembelih saat Iduladha 1444 H mendatang. Setidaknya, kata dia, masyarakat harus memperoleh sapi kurban dari sumber yang lebih terjamin kesehatannya.
“Ada syarat sah, di antaranya tidak cacat dan bebas penyakit,” tuturnya.
Lebih lanjut, Idris mengatakan bahwa paling lambat tanggal 5 Juni masyarakat sudah dapat memesan, memilih, atau pun melihat langsung sapi milik RPH. Semua sudah dilengkapi barcode yang berisi riwayat kesehatan setiap ekornya.
“Kami siapkan 700 ekor dan sebagai tahap awal, sebanyak 150 ekor sudah kita siapkan di tanggal 5 nanti. Sisanya masih proses karantina dan pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya.
Idris berharap, hadirnya PD RPH mampu memenuhi kuota kebutuhan sapi kurban di kota Makassar serta bisa memberi kontribusi bagi masyarakat dengan memberi rasa aman dan jaminan sapi berkualitas bebas penyakit.
Hal itu sebagaimana Peraturan Wali Kota No.9 Tentang Penjaminan Kualitas daging yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) di kota Makassar. Selain itu, hal ini juga akan terus digalakkan ke depan sebagai support terhadap program pemerintah dengan branding Makassar Kota Makan Enak.
(Sumber: Terkini)