Ritz Carlton (RC) merupakan merek sebuah hotel mewah yang saat ini mempunyai 71 properti di kota-kota besar di 23 negara. RC juga mempunyai lembaga pelatihan dan pusat kepemimpinan yang dibuat oleh pimpinan RC, Leonardo Inghilleri. Lembaga ini telah melatih sedikitnya 50 ribu perusahaan di seluruh dunia.
Sejarahnya, nama Ritz Carlton merupakan gabungan dari dua nama hotel yang berbeda. Yaitu, hotel Ritz di Paris yang berdiri pada tahun 1898 dan Hotel Carlton di London. Dua hotel ini dikelola oleh seorang legendaris pengusaha hotel, Cesar Ritz.
Kemudian nama Ritz Carlton menjadi acuan beberapa hotel lain yang kian bermunculan. Antara lain, Ritz Carlton Montreal yang berdiri pada tahun 1912 dan Ritz Carlton Boston pada tahun 1927. RC Boston ini kemudian berkembang sebagai komunitas kelas tinggi. Pada tahun 1983, hotel ini memulai jaringan hotel dunia yang dipimpin oleh pengelola hotel bernama Horst Schulze dan William B Johnson.
Beberapa hotel RC dibangun di Amerika pada dekade kedua dan ketiga abad 20, termasuk salah satunya di New York pada tahun 1917 dan Boston pada tahun 1927. Hotel RC Boston dikelola oleh Edward N. Wyner yang kemudian mengkhususkan konsumennya pada masyarakat kelas atas. Dan salah satu yang menarik dari hotel RC Boston ini, pengelolanya mewajibkan para tamu untuk mengenakan busana-busana tertentu.
Pada tahun 1964, setelah Wiyner meninggal, hotel RC dijual oleh keluarganya ke perusahaan Cabot dan Forbes. Hotel ini kemudian dikelola oleh Gerald F Blakeley yang sukses hingga dua dekade sebelum akhirnya dijual ke seorang pengusaha bernama William B Johnson pada tahun 1983.
Perusahaan Ritz Carlton saat ini seluruh sahamnya dimiliki Marriott Internasional. Perusahaan hotel RC saat ini kurang lebih mempunyai 32 ribu pegawai. Pusat pengelolaan RC berada di Chevy Chase, Maryland, Washington Amerika Serikat.
Perusahaan Marriott didirikan oleh J Willard Marriott pada tahun 1927. Sebelumnya, JW Marriott dan isterinya mengelola usaha minuman yang bernama root beer yang berlokasi di Washington. Perkembangan selanjutnya, JW Marriott yang saat ini dikelola oleh anak dan cucunya bergerak di berbagai bidang usaha, yang utamanya adalah pada bisnis franchise hotel di seluruh dunia.
Pada tahun 2005, JW Marriott menyumbang acara pelantikan presiden Amerika George W Bush sebesar 250 ribu dolar. Aset JW Marriott tergolong besar dan menjadi salah satu konglomerat di Amerika. Pada tahun 1999 saja, keuntungan dari 35 hotel yang tersebar di seluruh dunia yang dimiliki JW Marriott diperkirakan sekitar 1,4 milar dolar. hm/wikipedia