Eramuslim.com – Pelayanan umum di sebuah negara seperti gas, listrik dan air sering kali dilihat sebagai salah satu indikator keberhasilan perekonomian. Adeltus Lolok yang pernah mengenyam pendidikan S2 di Adelaide (Australia Selatan) menceritakan salah satu pengalaman pribadi berkenaan dengan hal ini. Adeltus yang kini jadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Keuangan di Jakarta, menuliskan pengalamannya tentang pelayanan umum itu di Radio Australia.
PAGI itu, seperti biasa saya sedang membantu istri mempersiapkan anak saya yang akan berangkat ke sekolah. Jemputan gratis dari sekolah yang berjarak hanya 1,7 km dari rumah kami akan datang beberapa menit lagi. Tiba-tiba terdengar ketukan yang cukup tegas di pintu depan.
Saat membuka pintu, di depan saya berdiri seorang pria setengah baya yang dengan hormat menyapa, “Selamat pagi pak. Kami mohon maaf sekali. Ada sedikit masalah dengan saluran air ke kompleks ini.”
Rumah kami memang terletak di sebuah kompleks kecil dengan 7 rumah lainnya dengan hanya satu gerbang sebagai pintu keluar masuk. “Okay…lalu bagaimana..,” saya masih bingung untuk menanggapinya. Kalau ada masalah dengan air, lha kan tinggal dikerjain. Kenapa mesti memberitahu saya, pikirku.