Eramuslim.com – Dakwah Habib Umar bin Hafidz sangat dirasakan kesejukannya dan disambut dengan hangat oleh umat Islam di Indonesia. Lantas Habib Umar bin Hafidz dari mana asalnya?
Umat Islam di Indonesia sedang menyambut Habib Umar bin Hafidz dengan sangat antusias. Habib Umar pun dikenal sebagai tokoh Islam dunia. Namun mungkin belum banyak yang tahu asal-usul Habib Umar bin Hafidz dari mana.
Perlu kalian ketahui, kakeknya yang kedua, Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim berasal dari Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Namun bukan berarti Habib Umar keturunan Indonesia.
Habib Umar bin Hafidz dikenal sebagai seorang ulama yang mengajar tentang tasawuf dan kehidupan spiritual. Diketahui, Habib Umar bin Hafidz menghabiskan masa mudanya untuk memperdalam ilmu agama di bawah bimbingan ayahnya dan para ulama terkemuka di Kota Tarim, Yaman.
Beliau tumbuh di antara keluarga sholeh dan berilmu. Ayahnya, yaitu Habib Muhammad bin Salim merupakan seorang ulama terpandang yang mencapai derajat mufti dalam mazhab Syafi’i. Sementara itu kakeknya, Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim adalah seorang ulama yang produktif.
Banyak yang penasaran, Habib Umar bin Hafidz dari mana?
Habib Umar bin Hafidz dari Mana?
Habib Umar bin Hafidz adalah seorang ulama dan tokoh Islam yang berasal dari Yaman, yang lahir pada tanggal 27 Mei 1963 di Tarim, sebuah kota di Hadramaut, Yaman. Habib Umar bin Hafidz adalah salah satu tokoh penting dalam dunia keilmuan Islam dan sufi.
Sebagaimana dikutip dari imamghazali.org, profil Habib Umar bin Hafidz sebagai keturunan langsung generasi ke-39 dari Rasulullah SAW, melalui Imam al-Husain dan ‘Ali Zayn al-‘Abidin.
Habib Umar bin Hafidz lahir di Tarim, di Lembah Hadramawt Yaman, pada tahun 1383 H (1963 M) dan telah tumbuh menjadi salah satu cendekiawan, guru, serta pembaharu tradisi Islam terkemuka di zaman kita.
Keluarga Habib Umar ini telah tinggal di Yaman selama 30 generasi, dan beliau melanjutkan tradisi ayahnya, ayah ayahnya, dan semua nenek moyangnya, yang semuanya adalah ulama. Habib Umar tetap di Tarim bersama dengan ibunya Hababah Zahra binti Hafiz al-Haddar, dan kakaknya yaitu Habib Ali al-Mashhur.
Namun, penganiayaan di Hadramaut ternyata menjadi semakin sulit dan berbahaya. Hingga pada bulan Safar 1402 (1981 M), ketika beliau berusia 17 tahun, Habib Umar bermigrasi ke kota al-Bayda’ di Yaman Utara, untuk menghindari penganiayaan dari pemerintah sosialis Yaman Selatan.
Habib Umar tinggal di Ribat al-Bayda, di mana beliau belajar di bawah pendiri Ribat, Imam besar, Habib Muhammad bin ‘Abdullah al-Haddar, serta Habib Zayn bin Ibrahim bin Sumayt, guru utama Ribat. Habib Muhammad menjunjung tinggi Habib Umar, sehingga beliau pun bisa tumbuh dengan baik hingga sekarang diakui sebagai salah satu imam dan ulama besar di dunia.
Sumber: suara