- Sakit paru-paru, batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis). Ambillah pohon ceplukan lengkap dari pohon, buah, daun, batang dan akarnya, cuci bersih, rebus dengan 3 – 5 gelas air hingga mendidih, saring, minum 3 x sehari 1 gelas setiap kali minum.
- Ayan. Ambil 8 – 10 buitr buah ciplukan yang sudah masak. Dimakan setiap hari secara rutin.
- Luka borok. Ambil 1 genggam daun ciplukan tambah 2 sdm air kapur sirih, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.
- Bisul. Ambil daun ceplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.
- Influenza dan Sakit Tenggorokan. Tumbuhan ceplukan (semua bagian) yang sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi. Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum. Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.
Tanaman yang dibawa para kolonial
Tenaman semusim yang tingginya hanya 10-80 cm ini bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika tropika. la didatangkan oleh orang Spanyol pada zaman penjajahan abad-17, ketika orang VOC masih merajalela bersaing dengan orang Spanyol dan Portugis untuk menjajah daerah kepulauan Nusantara.
Diduga yang berkenalan pertama kali dengan tanaman bawaan ini ialah orang Maluku, yang menyebutnya daun Boba, dan Minahasa yang menyebutnya Leietokan, karena merekalah yang pertama kali dilanda penjajah Spanyol dari Filipina.