Bandingkan dengan kisah di atas. Hanya sebuah bendera. Ya, selembar kain kecil. Bahkan hanya secarik kain kecil yang tak sengaja tertinggal. Tapi begitulah. Izzah bekerja di hati orang-orang kafir.
Tak perlu generasi ini yang hadir untuk mendatangi mereka. Hanya berita tentang generasi kita, hanya karya mereka, hanya perlengkapan yang mereka miliki. Tapi itu cukup untuk mengirimkan wibawa muslimin kepada mereka.
Saat itulah, keluarga-keluarga muslim berlomba melahirkan generasi sebanyak dan sehebat mungkin. Saat itulah, hampir tak ada orangtua yang khawatir peradaban kafir mempengaruhi anak-anak mereka. Saat itulah, yang ada adalah mempengaruhi dan mengarahkan dunia.
Inilah kisah izzah muslimin. Dan masih banyak sekali kisah-kisah semisal ini. Generasi penuh izzah. Bukan generasi imma’ah (ikut-ikutan).
***
Maka ini bukan sekadar bendera. Tapi merupakan bagian dari izzah kaum muslimin.