Maka dikatakan orang: bukan ia telah berkata kepada kita pada hari ini dan ini…maka ia dipercaya karena satu kalimat yang pernah ia dengan langit tersebut”[7].
Dalam hadits di atas ada berapa poin yang dapat kita jelaskan:
Pertama: dalam hadits tersebut diterangkan bagaimana proses jin dalam mencari berita-berita ghaib.
Yaitu dengan bertengger satu di atas yang lainnya seperti pertunjukkan orang manjat pinang atau seperti seni bina raga yang dilakukan di sekolah-sekolah.
Yaitu dengan cara lima orang dibawah lalu pada tingkat kedua naik empat orang kemudian pada tingkat berikut tiga orang dan begitu seterusnya.
Kedua: berita ghaib yang mereka dapatkan itu berasal dari perkataan Allah kepada para malaikat untuk melakukan tugas tertentu, lalu para malaikat saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya.
Maka melalui percakapan malaikat tersebut mereka mencuri dengar dan menyampaikannya kepada mitranya dari kalangan dukun.
Ketiga: bahwa tidak senantiasa mereka dapat mencuri berita langit tersebut karena Allah menjadikan sebahagian bintang untuk melempar mereka yang berusaha mencuri dengar berita langit tersebut.
Keempat: jika mereka selamat dari lemparan bintang yang berapi, baru mereka berhasil mencuri satu kalimat dari berita langit, artinya mereka tidak mengetahui secara detail atau seutuhnya tentang berita langit tersebut. Lalu berita tersebut mereka campur dengan seratus kedustaan.
Kelima: bahwa sebab adanya manusia yang mempercayai dukun adalah gara-gara tidak melihat kebohongannya dan hanya mengingat satu kalimat yang terdapat seratus kebohongan.
Lalu kalimat yang satu tersebut diekspos kemana-mana, namun tidak mengekspos kebohongannya yang begitu banyak.
Dalam hadits yang lain Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam menjelaskan:
عن عائشة رضي الله عنها قالت: سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم ناس عن الكهان فقال ((ليس بشيء)) . فقالوا يا رسول الله إنهم يحدثوننا أحيانا بشيء فيكون حقا فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ((تلك الكلمة من الحق يخطفها الجني فيقرها في أذن وليه فيخلطون معها مائة كذبة)). رواه البخاري
Diriwayatkan oleh Aisyah dimana para sahabat bertanya kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam tentang dukun. Jawab beliau: tidak perlu percaya.
Lalu sahabat bertanya lagi: wahai Rasulullah sesungguhnya mereka kadang-kadang memberitahu kita sesuatu yang benar terbukti?
Jawab Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam: itu adalah sebuah kalimat yang benar yang dicuri oleh jin, lalu ia bisikkan ke telinga pembantunya (dukun) kemudian ia campur dengan seratus kebohongan”[8].