Dari ayat tersebut dapat dilihat bagaimana burung gagak mampu menjadi mentor dan mengajari manusia tentang hal-hal yang mendasar dalam kehidupan, sekaligus menjadi bukti menagapa burung gagak dianggap sebagai hewan cerdas di muka bumi.
Suatu penelitian terbaru menunjukkan kandidat yang tidak diperhitungkan dalam kandidat hewan tercerdas di muka bumi, ya burung gagak hitam yang oleh banyak budaya dianggap sebagai pertanda nasib buruk dan kematian (mungkin karena peran serius penguburan dalam cerita di atas?).
Majalah Scientific American menerbitkan hasil penelitian ilmuwan Bernd Heinrich dan Thomas Bugnyar – Universitas Vermont, Kanada dan Universitas St Andrews, Skotlandia yang menunjukkan kemampuan mental luar biasa para gagak.
“Burung-burung ini menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah dan beberapa kemampuan mereka bahkan melampaui yang dimiliki kera besar,” kata mereka.
Dalam eksperimen itu, gagak diberi tugas yang sangat kompleks yang belum pernah mereka temui sebelumnya, dan gagak tidak diprogram untuk melakukannya secara alami, namun mereka berhasil menuntaskannya, menemukan solusi kreatif dan logis untuk tugas tersebut.
Lebih mengejutkan, gagak melakukannya dengan benar pada percobaan pertama, setiap percobaan, tanpa proses coba-coba apa pun. Hal itu menunjukkan bahwa gagak mampu menguji kemungkinan dalam pikiran mereka dalam waktu singkat, memilih solusi yang paling efektif.
Dalam percobaan tersebut suatu makanan diletakan dalam tabung dan mengapung karena diberikan sedikit air. Pertama-tama gagak mengukur tabung menggunakan paruhnya, kemudian menjatuhkan beberapa kerikil kecil ke dalam tabung tersebut untuk menaikkan tingkat air agar cukup untuk paruhnya untuk mencapai makanan.