Eramuslim.com – Pernah nonton “Slaughterbots”? Lewat film berdurasi tujuh menit ini, Profesor Stuart Russel (University of California) bekerjasama dengan Future of Life Institute ingin menunjukkan bahayanya teknologi AI (Artificial Intelligence alias Kecerdasan Buatan) bagi masa depan umat manusia dan perdamaian.
Tanpa banyak gembar-gembor, pengembangan teknologi AI saat ini memang telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dan seperti halnya teknologi Stealth (selain Exo-Suit yang membuat seorang tentara bisa menjadi The Real Iron Man, kini sudah ada Stealth-Camo, seragam personel tempur tak kasat mata, seperti yang ada dalam game Call of Duty: Advanced Warfare atau Crysis), walau demi kerahasiaan masih diembel-embeli label “beta”.
Dalam Slaughterbots, digambarkan jika lewat teknologi AI, ribuan atau bisa juga jutaan mini-drone yang lazim dikenal sebagai “Autonomousweapon-drone” dilepaskan dan masing-masing mencari targetnya yang sudah dikunci. Misal, “killer-drone #1” diperintahkan untuk menghabisi seorang target bernama “Fulan”. Maka berbekal data yang sudah diinput di dalam chip-memory super nano-computer, yang berisi identitas, kebiasaan keseharian, foto wajah dalam bentuk 3-Dimensi, dan sebagainya, maka “Killer Drone #1” ini secara otonom akan mencari sendiri targetnya dan setelah menemukan targetnya, maka dia akan menembus atau mengebor masuk ke dalam otak target dan meledakkan diri di dalam kepala target.