Eramuslim.com –Pengumpul teripang asal Makassar telah mengunjungi pantai utara Australia selama ratusan tahun lamanya untuk mengumpulkan ‘teripang’, jenis invertebrata laut yang dapat dikonsumsi dan menjadi obat di pasar Cina. Kunjungan mereka telah memberikan pengaruh bagi penduduk Australia Utara dalam bahasa, seni dan ekonomi, bahkan agama dan kepercayaan hingga genetik keturunan antara Makassar dan Australia.
Pada masa kuno, orang Aborigin di Australia telah memiliki keterikatan dengan kerajaan-kerajaan di kepulauan Nusantara yang pada masa kini disebut sebagai Indonesia.
Pelayaran dimulai dari Makassar ke “Marege” nama yang diberi orang dari Makassar untuk sebuah wilayah pantai utara Australia pada masa lalu, ketika orang Makassar (Macassans) mencari dan berdagang teripang, jenis invertebrata laut yang dapat dikonsumsi dan menjadi obat di pasar Cina.
Pelayaran antara Sulawesi dan pantai utara Australia seperti ini telah dimulai sekitar tahun 1720, meskipun beberapa penulis menyatakan perjalanan telah dimulai 300 tahun lebih awal, atau sekitar tahun 1400-an.
Desa kuno di Tanah Arnhem (Arnhem Land)
Arnhem Land (Tanah Arnhem, Arnhem diambil dari nama kapal Belanda yang pernah berlabuh di sana 1623) adalah salah satu dari lima “wilayah” (region) di bawah administrasi Northern Territory di Australia.
Posisinya terletak di sudut timur laut dan berjarak sekitar 500 km dari ibu kota Darwin. Wilayah ini memiliki luas 97.000 km2 yang juga mencakup daerah Taman Nasional Kakadu, dan berpopulasi 16.230.