Populasi kucing di Australia semakin tidak terkendali sejak dibawa dari benua Eropa pada tahun 1700-an. Populasi kucing yang semakin banyak membuat spesies asli atau spesies endemik merasa terdesak sehingga menurut pemerintah Australia harus dilakukan pengendalian populasi kucing ini.
Untuk melakukan pembersihan kucing liar tersebut, pemerintah Australia disebut sudah memiliki cara yang efektif, yang sudah tertulis pada dokumen resmi berjudul “Threatened Species Strategy.”
Sejauh ini, rencana pemerintah Australia untuk membasmi jutaan kucing liar ini mendapatkan banyak tantangan dari komunitas pecinta hewan, salah satunya bernama PETA (People for the Ethical Treatment of Animals). PETA merupakan organisasi pecinta hewan yang tersebar di beberapa negara termasuk Australia.
PETA Australia sendiri mengakui bahwa kucing liar merupakan salah satu penyebab berkurangnya hewan endemik di Australia, tetapi mereka berpendapat bahwa pasti ada cara lain yang lebih manusiawi untuk menyelamatkan keduanya, kucing dan hewan-hewan endemik.
Salah satu cara yang disebut lebih manusiawi daripada pembersihan menggunakan racun, menurut PETA Australia adalah dengan cara kebiri. Selain itu PETA juga menyebar baliho-baliho untuk menjaga kucing-kucing peliharaan agar jangan berkeliaran di luar rumah terlalu jauh.(end)
Sumber Berita : klik disini
Dalam sejarah, yang lucunya tidak pernah dimasukkan ke dalam buku sejarah, Eropa juga pernah membantai ratusan juta kucing. Ini terjadi setelah Paus Gregorius IX mengaitkan kucing dengan pemujaan iblis, kucing di seluruh Eropa pun dibantai.
Akibatnya, mangsanya, tikus yang terinfeksi berkeliaran dengan bebas. Yang terburuk, bisa jadi itu adalah pemicu wabah bubonik atau pes yang menewaskan 100 juta orang di seantero Eropa.(red)