Eramuslim – Salah satu ciri khas arsitektur masjid adalah mihrab. Mihrab adalah sebuah ceruk menjorok ke dalam yang menjadi tempat imam memimpin shalat. Arah mihrab juga dipakai sebagai penanda arah masjid ke kiblat.
Biasanya, mihrab dibangun agak cukup luas. Di samping kirinya diletakkan mimbar sebagai tempat melaksanakan khutbah. Secara bahasa, mihrab bermakna gedung tinggi. Arti lain dari mihrab adalah pagar.
Mihrab menurut sebagian pendapat ulama diartikan sebagai tempat untuk memerangi setan dan hawa nafsu. Menurut pendapat ini, kata mihrab diambil dari al-harb yang bermakna perang.
Mihrab juga diartikan sebagai bagian dari masjid untuk menempa manusia agar selalu dalam kebenaran dan menghindarkan diri dari kesibukan dunia.
Menurut Ensiklopedi Islam, mihrab disebut lima kali dalam Alquran. Empat dalam bentuk tunggal dan satu dalam bentuk jamak. Masing-masing kata mihrab disebut dalam Alquran surah Ali Imran ayat 37 dan 39, surah Maryam ayat 11, surah Sad ayat 21, dan surah Saba ayat 13.
Syahrudin El Fikri dalam Sejarah Ibadah menyebutkan dalam surah Ali Imran ayat 37, mihrab disebut dalam kisah Nabi Zakaria AS saat menemui Maryam.
Maryam dikisahkan berada dalam sebuah mihrab. Saat Nabi Zakaria AS datang menemuinya sudah ada makanan di sisi Maryam di dalam mihrab tersebut. Maryam menjelaskan jika makanan itu datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.