eramuslim.com – Allah, Islam dan Nabi Muhammad. Ketiganya adalah hal yang harus dihormati dan diagungkan. Tidak boleh seorang pun menghina apalagi mengolok-oloknya. Alam tidak akan terima ketika ada penghina yang menghina Allah, Islam ataupun Nabi Muhammad.
Disebutkan dalam kitab Durarul Kaminah jilid 4 halaman 153-154 yang ditulis oleh Ibnu Hajar al Asqalani mengatakan demikian:
ذكر عن جمال الدين إبراهيم بن محمد الطيبى أن بعض أمراء المغل تنصر فحضر عنده جماعة من كبار النصارى والمغل فجعل واحد منهم ينتقصالنبي صلى الله عليه وسلم وهناك كلب صيد مربوط فلما أكثر من ذلك وثب عليه الكلب فخمشه فخلصوه منه وقال بعض من حضر هذا بكلامك فى محمد صلى الله عليه وسلم فقال كلا بل هذا الكلب عزيز النفس وآل أشير بيدى فظن أنى أريد أن أضربه ثم عاد إلى ما كان فيه فأطال فوثب الكلب مرة أخرى فقبض على زردمته فقلعها فمات من حينه فأسلم بسبب ذلك نحو اربعين الفا من المغل
Artinya: “Disebutkan dari Jamaluddin Ibrahim bin Muhammad ath Thibi bahwa ada seorang penguasa Mongol yang murtad menjadi nasrani. Suatu hari sejumlah para pembesar Nasrani dan Mongol berkumpul. Mulailah salah satu dari mereka menghina Nabi SAW. Di ruangan itu terdapat anjing pemburu yang terikat.
Tatkala orang tersebut terus-menerus menghina Nabi SAW, tiba-tiba anjing tersebut melompat menerkamnya dan berhasil mencakar-cakar wajahnya sebelum akhirnya orang orang yang hadir bisa menyelamatkannya dari cakaran anjing.
Salah seorang hadiri berkata, “Ini karena hinaanmu terhadap Muhammad SAW”.
Ia berkata, “Bukan, Namun anjing itu terlalu peka . Dia melilihat aku berisyarat dengan tanganku ke arahnya lantas dia mengira bahwa aku akan memukulnya”
Kemudian dia kembali menghina Nabi Muhammad SAW, bahkan ia memperpanjang hinaannya itu. Maka tiba-tiba anjing tersebut kembali meloncat menerkam dan menggigit kerongkongannya lalu menariknya hingga putus. Matilah orang tersebut seketika. Dan, kejadian ini menjadi sebab adanya kurang lebih 40 ribu orang Mongol masuk Islam.”