Filiphina sudah berteriak sejak Scarborough Shoal 2014 dan 2016. Sementara Vietnam kemungkinan akan bersedia bekerjasama untuk menerima pangkalan militer AS di Cam Ranh Bay, walau kebijakan resmi “3 Tidak”nya melarang.
Secara singkat mungkin ada sederet kemungkinan strategi yang bisa diambil AS antara lain:
A. Strategi Memaksa Mundur
a. Secara fisik menyerang pasukan Cina di Laut Cina Selatan.
b. Memblokir pasukan Cina di semua atau sebagian wilayah Laut Cina Selatan sampai mereka mundur.
c. Menerapkan sanksi ekonomi untuk memaksa militer Cina untuk mundur.
d. Merongrong dari dalam “inti” kepentingan Cina, seperti Taiwan, kecuali Cina menarik diri.
B. Staregi Pembendungan
a. Mendaratkan pasukan AS pada wilayah yang dikendalikan oleh tetangga Cina.
b. Memberikan dukungan militer kepada negara penuntut Laut Cina Selatan lainnya.
c. Mempertahankan kehadiran militer regional yang besar, khususnya di dekat wilayah sengketa.
d. Mengakui tetangga China sebagai penuntut sah dari wilayah yang disengketakan.
C. Strategi Pengimbangan
a. Meningkatkan keterlibatan politik-militer AS di Asia Tenggara.
b. Menerapkan hukuman ekonomi/diplomatik dalam menanggapi kemajuan Cina.
c. Mengimbangi klaim wilayah Cina dengan penyebaran militer AS yang lebih besar.
d. Mendorong tantangan diplomatik dan hukum untuk kegiatan Cina dimaksud
D. Strategi Akomodasi
a. Secara terbuka menerima reklamasi, konstruksi, dan militerisasi Cina di LCS.
b. Menghentikan operasi kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan.
c. Berkomunikasi pada negara Asia Tenggara bahwa AS tidak akan campur tangan dalam perselisihan regional.
d. Mengklarifikasi bahwa komitmen AS terhadap Filipina tidak termasuk Laut Cina Selatan.
Implikasi Kebijakan
Jadi apa langkah yang akan diambil Amerika Serikat? Tak ada yang ideal memang. Bila ambil strategi memaksa mundur, maka kemungkinan akan menimbulkan perdebatan di Senat atau Kongres, terutama bagi lawan politik pmerintahan Presiden Trump karena ini berarti membebani AS dengan tingkat biaya dan resiko yang tinggi.
Biaya ini juga yang kemungkinan harus ditanggung AS dan jauh lebih besar dibandingkan beban yang akan ditanggung negara mitra atau sekutu. Apa iya AS akan bersedia? Untungnya apa?