Inilah Kisah Hatuey. Dia merupakan Kepala Suku Indian Arawak. Ketika tertangkap oleh tentaranya Colombus, dengan gagah Hatuey tidak mau tunduk pada Columbus. Akibatnya Colombus memerintahkan Hatuey dan pengikutnya diikat di sebuah tonggak kayu mirip salib dan dihukum bakar hidup-hidup.
Ketika Hatuey diikat ke kayu, seorang Pastor Fransiscan mendekatinya dan mendesaknya untuk mengakui Yesus sebagai tuhan, agar jiwanya dapat pergi ke “Sorga” daripada ke neraka. Hatuey menjawab dengan penuh harga diri, bahwa jika sorga itu adalah tempat bagi orang-orang Kristen seperti Colombus dan lainnya, maka dia lebih baik pergi ke neraka.
“Orang-orang Spanyol itu menggantungkan 13 orang secara serentak. Angka 13 ini menyimbolkan Sang Kristus sendiri dengan 12 muridnya… Mereka pun dibakar hidup-hidup,” demikian catatan para saksi mata yang dalam beberapa buku sejarah tentang kedatangan awal Colombus di Amerika.
Ada juga yang menulis, “Orang-orang Spanyol itu memotong tangan salah satu orang, pinggul atau kaki atau yang lain, dan juga memotong beberapa kepala dalam sekali tebas, seperti penjagal yang memotong daging sapi dan domba di pasar. Vasco de Balboa memerintahkan empat puluh orang di antara mereka yang telah koyak berkeping-keping diberikan kepada anjing yang terlihat kelaparan. Bahkan untuk sekadar menjajal sudah tajam atau belum pedang yang baru saja diasah, mereka sering mencobanya dengan menebas tangan atau kaki anak-anak kecil Suku Indian.”