Tradisi bahari yang kental mewarnai keluarga Colombo menjadikan Columbus tumbuh jadi seorang pelaut ulung, walau usianya masih belia. Saat baru 21 tahun (1472), Columbus telah dipercaya memimpin sebuah ekspedisi kapal pribadi ke Tunisia. Dalam periode inilah Cristoforo dekat dengan Rene d’Anjou (Grandmaster Knight Templar Italia), tidak saja dalam kapasitas sebagai anak buah dan majikan, tapi juga dalam artian persahabatan.
Pada 1478 Cristoforo menikahi Felipa Perestrello e Moniz, puteri Bartolomeo Perestrello. Pernikahan ini menguatkan dugaan bahwa keluarga Columbus sesungguhnya punya hubungan dengan Templar, karena sesama anggota Templar sudah biasa saling mempertautkan tali kekeluargaan lewat sarana pernikahan diantaranya. Apalagi keluarga Perestrello termasuk tokoh pelarian Templar di Portugis yang tidak akan mungkin sudi mengawinkan anaknya dengan keluarga di luar Templar.
Apalagi di kemudian hari sang mertua sangat percaya kepada Cristoforo hingga membolehkan peta dan buku hariannya dipinjam dan dipelajari oleh Columbus. Columbus sendiri merupakan anggota dari Ordo Knights of Christ.
Dengan sendirinya, kedekatan dengan Rene menyebabkan Columbus diterima dalam pergaulan tingkat elit, bahkan bisa langsung berhubungan langsung dengan Ratu Isabella I dari Castile, Spanyol, yang kemudian membiayai ekspedisinya mencari “dunia baru”
Kaum Templar dan pewarisnya di mana pun berada selalu bergerak dalam dua dunia: gelap dan terang. Ekspedisi Columbus juga demikian. Misi resmi Columbus yang ditulis sejarah hingga hari ini adalah misi pencarian dunia baru yang dinamakan India yang dipercaya punya banyak kekayaan berupa emas, perak, dan mungkin juga rempah-rempah.
Hanya saja, jalur laut yang dilayari ekspedisi Columbus ternyata tidak mengarah ke India, melainkan sebuah daratan luas yang baru yang di kemudian hari dikenal sebagai benua Amerika.
Ini sungguh-sungguh mengherankan, karena pelaut-pelaut dari Italia, Portugis, dan sekitarnya, yang tergabung dalam kelompok pewaris Templar bernama Knights of Christ, seperti juga Vasco da Gama, merupakan pelaut-pelaut tangguh yang telah turun-temurun, dari generasi ke generasi, hidup dan besar di laut. Apalagi dari merekalah lahir berbagai inovasi peralatan pelayaran seperti halnya kompas dan sebagainya.