Mengenai sebab menjauhnya bulan dari bumi, para pakar menjelaskan, bahwa kecepatan putaran bumi pada porosnya mulai berkurang sedikit demi sedikit disebabkan oleh angin dan fenomena pasang surut air laut. Hal ini menyebabkan bertambahnya rata-rata kecepatan rotasi bulan pada porosnya sehingga mendorong bulan untuk menjauh dari bumi.
Pakar astronomi mengatakan bahwa bulan yang berjarak 300 ribu kilometer dari bumi, terus-menerus menjauh dari bumi sejauh 3 sentimeter per tahun.
Gerakan menjauh ini pada suatu saat nanti akan membawa bulan masuk pada area yang terdampak oleh medan gravitasi matahari. Hal ini akan menyebabkan bulan meledak di permukaan matahari.
Fenomena ini benar-benar selaras dengan ayat Alquran yang menyatakan, “Lalu, matahari dan bulan dikumpulkan.” (Al-Qiyamah: 9).
Adapun kalimat wa khasaf al-qamar pada ayat di atas berarti bahwa bulan kehilangan cahayanya. Perlu diperhatikan bahwa pada ayat di atas, pernyataan “bulan kehilangan cahayanya” diungkapkan sebelum pernyataan “lalu matahari dan bulan dikumpulkan.”
Ini berarti bahwa hilangnya cahaya bulan terjadi sebelum dikumpulkannya bulan dengan matahari. Ini merupakan salah satu kemukjizatan ilmiah Alquran di bidang astronomi.
Para pakar mengatakan bahwa ketika bulan menjauhi bumi, pantulan cahaya matahari di bulan akan melemah secara perlahan-lahan hingga benar-benar sirna. Inilah arti dari hilangnya cahaya bulan. (Okz)