Apa pun urutannya, yang jelas 10 tanda besar itu akan muncul mengiringi hancurnya alam semesta ini dan yang mana pun muncul duluan, pasti akan diikuti yang lain dengan cepat.
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
اْلآيَاتُ خَرَزَاتٌ مَنْظُوْمَاتٌ فِيْ سِلْكٍ، فَإِنْ يُقْطَعِ السِّلْكُ؛ يَتْبَعْ بَعْضُهَا بَعْضًا
Tanda-tanda (Kiamat) bagaikan mutiara yang terangkai di dalam seutas benang, jika benang itu diputus, maka sebagiannya akan mengikuti sebagian yang lain (dengan cepat).
Maka di bagian tulisan “Kajian Akhir Zaman Yang Menggetarkan Hati Yang Beriman” bagian ketiga ini, kita bahas tentang dukhon.
Apa itu dukhon atau asap? Apa penyebabnya?
Tentu hal ini masalah ghaib, tapi kalau digali dari berbagai nash dan riwayat sebagai berikut;
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ يَغْشَى النَّاسَ ۖ هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (QS Ad Dukhkhon: 10-11).
Dan lanjutan Firman-Nya di ayat 16 surat yang sama.
يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَىٰ إِنَّا مُنْتَقِمُونَ
(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.
Ali bin Abi Thalib mengatakan, dukhan belum terjadi, orang mukmin akan menjadi seperti orang pilek. Lalu asap ini menghembus orang kafir, sampai binasa. (Tafsir Ibn Katsir, 7/249).
Dalam riwayat Hudzaifah Nabi Muhammad pernah bersabda, “Dukhan itu memenuhi timur dan barat. Tinggal selama 40 hari. Untuk orang mukmin, mereka terkena paparan sehingga seperti orang pilek. Sementara orang kafir, seperti orang mabuk. (Tafsir at-Thabari, 25/68).
Dan setelah gelap selama 40 hari, maka bumi mengalami cuaca yang kacau selama tiga tahun;
Sesungguhnya sebelum keluarnya Dajjal adalah tempo waktu tiga tahun yang sangat sulit, pada waktu itu manusia akan ditimpa kelaparan yang sangat. Allah memerintahkan kepada langit pada tahun pertama darinya untuk menahan 1/3 dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan 1/3 dari tanamannya. Kemudian Allah memerintahkan pada langit pada tahun kedua darinya agar menahan 2/3 dari hujannya dan memerintahkan bumi untuk menahan 2/3 dari tanamannya. Kemudian pada tahun ketiga darinya Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, sehingga ia tidak meneteskan setitik air pun dan memerintahkan bumi agar menahan seluruh tanamannya, maka setelah itu tidak tumbuh satu tanaman hijau pun dan semua binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah. Para Sahabat bertanya, “Dengan apa manusia akan hidup pada masa itu?” Beliau menjawab, “Tahlil, takbir, tasbih dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan. (Ibnu Majah, Al-Hakim dan Adh-Dhiya Al-Maqdisi dishahihkan oleh Al-Albani).