3. Sunan Abu Dawud
Sunan Abu Dawud merupakan kitab hadits yang disusun oleh Abu Dawud. Kitab hadits ini disusun berdasarkan bab-bab fikih. Sebab, Abu Dawud memang hanya fokus pada hadits-hadits yang berkaitan dengan fikih dan masalah hukum saja.
Abu Dawud lahir pada 202 H di Sijistan, Basrah, dan dididik dalam lingkungan keluarga yang agamis. Ia memiliki nama lengkap Abu Dawud Sulaiman ibn al-Asy’as ibn Ishaq ibn Basyir ibn Syidad ibn Imran al-Azdi as-Sijistani.
Penyusun Sunan Abu Dawud ini mulai melakukan rihlah ilmiyyah yang kala itu menjadi salah satu syarat dalam menuntut ilmu khususnya hadits, sekitar umur 20 tahun. Perjalanan pertama yang ia tempuh kala itu ke Baghdad, sebelum akhirnya ke Hijaz, Mesir, Irak, Syam, Khurasan, Basrah, dan Nasaibur.
Pengetahuan Abu Dawud dalam bidang hadits semakin diakui ketika ia bermukim ke Basrah. Gubernur setempat kala itu sampai meminta Abu Dawud untuk hijrah ke Basrah dan menyampaikan ilmunya di sana.
4. Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi disusun oleh Imam At-Tirmidzi. Kitab hadits ini memiliki judul asli al-Jami’ al-Mukhtasar min as-Sunan ‘an Rasulillah.
Kitab hadits karya Imam At-Tirmidzi disusun pada masa keemasan dalam sejarah perkembangan hadits, yakni pada abad ke-3 H. Pada masa ini para ulama termasuk Imam Tirmidzi melakukan penyempurnaan hadits.
Imam At-Tirmidzi memiliki nama lengkap Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurah ibn Musa ibn ad-Dahhak as-Sulami al-Bughi at-Tirmidzi. Ia lahir pada 209 H dan wafat di usianya yang ke-70.
Imam At-Tirmidzi mengalami kebutaan semasa hidupnya. Para ulama berselisih pendapat mengenai kondisi yang dialami Imam At-Tirmidzi ini, apakah buta ini dialaminya sejak lahir atau ketika di usia tuanya.
Ia belajar hadits di sejumlah tempat, seperti Hijaz, Khurasan, Irak, dan lainnya. Beberapa gurunya antara lain Qutaibah ibn Sa’id, Ishaq ibn Rahawaih, Abu Mus’ab az-Zuhri, Muhammad ibn Ismail al-Bukhari, Muhammad ibn Amr as-Sawwaq, Ismail ibn Musa al-Fazari, Bisyr ibn Mu’az al-‘Aqadi, Qutaibah ibn Sa’id dan lainnya.