Eramuslim.com – Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19 telah menjadi pandemi, di mana tercatat hingga 72,8 juta orang dinyatakan positif terinfeksi. Meski demikian, jumlah tersebut mungkin hanya mencakup orang-orang yang pernah dites positif Covid-19.
Sementara itu, banyak orang yang mungkin baru menjalani pengetesan saat telah mengalami gejala yang diketahui secara umum, seperti demam, bersin, batuk, dan sesak napas. Namun, belakangan diketahui banyak pasien Covid-19 yang cenderung hanya memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Hal ini meningkatkan kemungkinan mereka tidak pernah dites.
Para ahli mengatakan bahwa jumlah orang yang sebenarnya positif Covid-19 di seluruh dunia mungkin lebih banyak dari yang dilaporkan. Dilansir Times Now News, studi mencantumkan gejala infeksi virus corona jenis baru yang menunjukkan bahwa Anda sudah pernah terkena.
Banyak orang dapat terdengar santai mengatakan bahwa mereka mengira mereka telah positif Covid-19. Survei dan tes antibodi terhadap populasi besar juga menunjukkan bahwa orang yang tidak pernah mengembangkan gejala apapun atau sadar akan terpapar virus, memiliki antibodi Covid-19, yang menunjukkan bahwa mereka telah terinfeksi.
Sebuah studi yang dirilis di jurnal Annals of Clinical and Translational Neurology belum lama ini mencantumkan beberapa gejala yang mungkin merupakan tanda-tanda Covid-19, tetapi selama ini dianggap sebagai masalah kesehatan umum yang umum. Para peneliti mengamati 412 pasien dan menemukan bahwa 82 persen dari mereka melaporkan masalah neurologis yang berlangsung bahkan setelah mereka diobati akibat infeksi virus.