Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits derajat Muttafaq ‘alaih. Dari Usamah bin Zaid ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.” (HR. Muttafaq ‘alaih).
3. Mencari Pengobatan dan Mengharap Ridho-Nya
Allah SWT menurunkan penyakit lengkap dengan obatnya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah ra.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً ”
Artinya: “Diceritakan Abu Huraira, Rasulullah SAW mengatakan, “Tidak ada penyakit yang Allah SWT ciptakan, kecuali Allah SWT telah menciptakan obatnya.” (HR. Bukhari).
Selain itu, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Ahmad, ketika wabah melanda, dianjurkan untuk senantiasa mengharapkan ridha ilahi seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,” (HR. Ahmad).
Sahabat hikmah, cara yang dilakukan Rasulullah SAW tersebut dapat menjadi teladan untuk menghalau persebaran virus COVID-19 seperti saat ini. Wallahu a’lam.(detik.com)