Eramuslim.com – Ketika Donald Trump hampir dipastikan memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat setelah penghitungan suara, ia “hilang akal”, tidak menikmati upacara pelantikannya hingga takut tinggal di Gedung Putih.
Itu adalah tiga diantara sedikitnya 10 hal yang terungkap dalam buku berjudul “Fire and Fury: Inside the Trump White House” atau “Api dan Kemarahan: Di dalam Gedung Putihnya Trump”, karya jurnalis Michael Wolff.
Buku ini telah dirilis sejak 9 Januari 2018 lalu oleh penerbit Henry Holt and Company dan merupakan buku rincian di tahun pertama setelah Donald Trump menjadi presiden AS.
Lima hari sebelum buku ini diliris, yaitu pada tanggal 4 Januari 2018, pengacara Presiden Trump mengirimkan surat pemberitahuan resmi secara hukum, menuntut agar penulis Michael Wolff, dan penerbit bukunya “segera membatalkan dan juga berhenti untuk mempublikasikan, meliris atau menyebarluasan buku ini lebih lanjut.”
Sementara itu, sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan bahwa buku tersebut dipenuhi “tulisan salah dan menyesatkan”.
Michael Wolff (lahir 27 Agustus 1953) adalah seorang penulis, jurnalis Amerika, dan kolumnis reguler dan kontributor USA Today, The Hollywood Reporter, dan GQ edisi Inggris.
Buku tersebut dibuat berdasarkan lebih dari 200 wawancara yang dilakukan Michael Wolff terhadap sumber-sumber yang dekat dengan Trump.