Keadaan yang dihadapi ummat Islam dewasa ini sangat mirip dengan keadaan yang dihadapi Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dan para sahabat ketika berjuang menegakkan Islam di Mekkah sebelum hijrah ke Madinah. Saat itu orang-orang beriman menjadi kaum minoritas yang tertindas dan dibatasi ruang geraknya.
Penetrasi Ideologi
Pagi Beriman Sore Kafir, Sore Beriman Pagi Kafir
Ada jenis dosa yang tidak saja pelakunya dipandang telah bermaksiat kepada Allah, tetapi bahkan mengakibatkan pelakunya tidak lagi dipandang masih beriman di mata Allah. Artinya perbuatan dosa yang dilakukannya telah membatalkan imannya. Allah menilai pelaku dosa tersebut telah keluar dari Islam alias menjadi kafir. Inilah yang sangat perlu kita khawatirkan.
Mental Pecundang
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
Ini Penyebab Umat Pecah: Muslim Pencari Ridha Pada Kaum Kuffar
oleh Ustadz Ihsan Tanjung eramuslim.com – Ada sebuah gejala baru .
Islam Menyuruh Kita Mensucikan Allah Bukan Mensucikan Manusia
Islam sangat tidak membenarkan hadirnya berbagai bentuk penghormatan berlebihan kepada sesama manusia walau terhadap seorang Nabiyullah sekalipun.
Kebiasaan Menipu Mendatangkan Kemarau Panjang Dan Penguasa Zalim
Masihkah kita mesti kebingungan mengapa para penguasa di berbagai level kepemimpinan, baik kepala desa hingga presiden negara adikuasa berperilaku zalim dan dibenci oleh sebagian besar rakyat yang dipimpinnya?
Persatuan Ummat (Islam) Atau Persatuan Bangsa (Nasionalisme)?
Para penyeru Nasionalisme mengatakan bahwa ideologi Islam adalah ideologi sempit dan primordial karena akan menyebabkan retaknya keutuhan eksistensi bangsa. Maka kitapun mengatakan kepada mereka bahwa justeru ideologi Nasionalisme itulah yang sempit dan primordial.Kenapa?Karena ia hanya sibuk dengan satu bangsa saja dan mengabaikan bangsa-bangsa lainnya. Itupun masih kita pertanyakan ketulusan dan kesungguhannya memperhatikan nasib bangsa tersebut.
Faham Pluralisme Mengikuti Hawa Nafsu
Bukan ummat Islam yang meng-claim kebenaran mutlak ajaran Islam, melainkan Allah ta’aala sendiri yang meng-claim hal tersebut.
Dahulukan Bendera La Ilaha ill-Allah Bukan Panji Moralisme
Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam secara konsisten di bawah bimbingan wahyu Allah terus mendahulukan pengibaran bendera La ilaha ill-Allah sebelum pengibaran panji Moralisme. Padahal beliau sangat faham bahwa kebangkrutan moral sedang merajalela di tengah masyarakat. Padahal beliau adalah seorang manusia yang dikenal luas memiliki akhlak mulia yang dapat menjadi teladan dalam bidang pembenahan moral dan akhlak.
Cukuplah Islam Menjadi Dien
Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, “Saksikanlah, bahwa kami adalah kaum muslimin, orang-orang yang berserah diri kepada Allah SWT”.
- 1
- 2
- 3
- …
- 8
- Berikutnya