Lima Pentolan Thaghut: (4) Yang Mengaku Tahu Perkara Ghaib Selain Allah

Justeru orang yang mengaku tahu perkara yang ghaib dialah wali syetan. Sebab seorang wali Allah سبحانه و تعالى adalah seorang manusia beriman yang konsisten menghambakan dirinya hanya kepada Allah سبحانه و تعالى semata dan menjauhi berbagai thaghut. Bagaimana mungkin seorang wali Allah سبحانه و تعالى sejati yang menjauhi berbagai thaghut, lalu malah rela menjadikan dirinya thaghut dengan meng-claim bahwa ia mengetahui perkara yang ghaib padahal tidak bersumber dari Allah سبحانه و تعالى maupun Rasulullah صلى الله عليه و سلم ?

Lima Pentolan Thaghut: (2) Pemerintah Zalim

Pentolan thaghut jenis kedua ini merupakan fihak yang memiliki otoritas kepemimpinan atas suatu masyarakat namun enggan untuk memberlakukan hukum Allah sebagai pemutus perkara, baik dalam urusan kecil maupun urusan besar. Inilah yang di sebut dengan thaghut berupa pemerintah yang zalim.

Lima Pentolan Thaghut (1)

Maka jelaslah betapa pentingnya setiap muslim mendalami makna kalimat tauhid yang diikrarkannya, terutama bagian pengingkaran akan thaghut. Sebab pada umumnya sudah cukup ramai pembahasan mengenai keharusan menghamba kepada Allah سبحانه و تعالى , namun pembahasan dan kajian mengenai kewajiban menjauhi dan mengingkari thaghut masih sangat jarang.

Abdullah bin Umar dan Sholat Tahajjud

Abdullah bin Umar ra memang terkenal seorang ‘abid, tetapi rupanya Allah سبحانه و تعالى menghendaki agar ia menjadi seorang ‘abid yang lebih baik lagi sehingga ia didorong untuk membiasakan dirinya tidak melewati malam kecuali dengan menegakkan sholat tahajjud. Ia akhirnya menjadi seorang hamba Allah سبحانه و تعالى yang tidak tidur di malam hari kecuali sedikit saja. Sisanya ia habiskan waktu malamnya untuk ber-khalwat (berdua-duaan) dengan Rabbnya, Allah سبحانه و تعالى .

Siapakah Ulil Amri Minkum Yang Sebenarnya?

Pantaslah bilamana mereka dijuluki sebagai Mulkan Jabbriyyan sebagaimana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebutkan dalam hadits beliau. Mulkan Jabbriyyan artinya para penguasa yang memaksakan kehendaknya seraya tentunya mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya.