Kemudian sesudah itu Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan secara kontras apa yang dialami jenazah kafir di dalam kuburnya.
فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ
مَنْ رَبُّكَفَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا دِينُكَ
فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِيفَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي
بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي
فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنْ النَّارِ
وَافْتَحُوا لَهُبَابًا إِلَى النَّارِ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا
وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّىتَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ
قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِفَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي
يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ
مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ فَيَقُولُ
أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمْ السَّاعَةَ
Maka roh (jenazah kafir tersebut) dikembalikan dalam jasadnya. Kedua malaikat lantas mendatanginya dan mendudukkannya dan menginterogasi “Siapa Rabbmu? ia menajwab “Ah… ah… ah, saya tidak tahu…!” Kedua malaikat itu bertanya lagi “Apa din-mu (agamamu)? Ia menjawab “Ah… ah… ah, saya tidak tahu…!” kedua malaikat bertanya lagi “bagaimana tanggapanmu mengenai laki-laki ini yang diutus untuk kalian? Si mayit menjawab; “Ah… ah… ah, saya tidak tahu…!” Lantas ada Penyeru langit memanggil-manggil “ia betul-betul telah dusta! hamparkan baginya neraka!” Maka malaikat membuka pintu neraka baginya dan ia mendatanginya dengan segala panasnya dan letupannya. Sedang kuburannya menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Kemudian ia didatangi oleh laki-laki yang wajahnya menyeramkan, pakainnya lusuh, baunya busuk dan berujar; “Bergembiralah engkau dengan segala hal yang menyusahkanmu. Inilah harimu yang dijanjikan bagimu.” Lantas si mayyit bertanya “Siapa kamu dengan wajahmu yang sedemikian menyeramkan dan membawa keburukan ini?” Lantas si laki-laki menjawab: “aku adalah amal jahatmu”, Maka si mayyit berdoa “Ya Rabb … Jangan kiamat kau jadikan sekarang!” (AHMAD – 17803)
اللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ قَصُرَ رَأْيِي وَضَعُفَ عَمَلِي
افْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الْأُمُورِ
وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِكَمَا تُجِيرُ بَيْنَ الْبُحُورِ
أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ
وَمِنْ دَعْوَةِ الثُّبُورِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ
Ya Allah kepadaMu aku sampaikan hajatku, walaupun terbatas penglihatanku, serta lemah amalanku. Aku butuh kepada rahmatMu, maka aku memohon kepadaMu wahai Dzat Yang Maha Mampu menyelesaikan segala perkara, wahai Dzat yang mengobati hatiku, sebagaimana Engkau melindungi diantara lautan aku mohon agar Engkau lindungi aku dari adzab Neraka Sa’ir, serta seruan kebinasaan, serta fitnah kubur.