Eramuslim.com – Untuk kesekian kalinya kembali terjadi persekusi dan penolakan kepada salah satu Ustaz yang akhir-akhir ini menjadi sosok yang fenomenal di negeri ini, siapa lagi kalau bukan Ustaz Abdul Somad. Belum lama ini beliau ditolak di Bali dengan tuduhan sepihak yang sangat tendensius dan belum dibuktikan kebenarannya.
Kini kembali beliau ditolak di Hongkong bahkan sampai dipulangkan dengan alasan yang sangat tidak masuk akal. Bagaimana tidak, setelah rombongan Ustadz Abdul Somad keluar dari pintu pesawat, beberapa orang yang tidak berseragam langsung menghadang rombongan Ustaz Abdul Somad dan menarik mereka secara terpisah.
Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pedidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Kemudian, lebih kurang 30 menit berlalu, mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima rombongan Ustaz Abdul Somad tanpa alasan yang jelas.
Ada apa sebenarnya dengan sosok Ustaz Abdul Somad? Mengapa beliau ditolak, dipersekusi hingga bila perlu dimatikan karakternya? Apakah karena ceramah ustaz ini sangat merusak bangunan kerusakan yang dikerjakan dan didanai sejak lama sehingga ia dipersekusi? Atau karena ceramah ustaz ini selalu menebarkan virus persatuan ditengah agen-agen islamofobia bekerja keras memecah belah dan mengkotak-kotakan umat Islam?
Memang benar dalam tulisan yang berjudul Daya Rusak Ustaz Abdul Somad karya Muhammad Ilham, menjelaskan bahwa daya dobrak Ustaz Abdul Somad sangat mengganggu para setan pemikiran menjadi gemetar, racun-racun informasi yang mereka hidup dan makan darinya tiba-tiba luruh. Umat yang dahulunya pengecut, takut–takut dan rendah diri, ini berani berdiri tampil kehadapan. Pikiran umat terbuka, bahwa selama ini pihak luar bertepuk tangan atas sikap umat ini yang sudah dipelajari yakni suka terpecah. Tapi Ustaz ini muncul, kekuatan yang terserak itu berhimpun.
Maka tidak heran, kehadiran Ustaz Abdul Somad akan menjadi mimpi buruk bagi para kaum pemecah belah. Bagaimana tidak, menurut Muhammad Ilham, para aktor bayaran inlander tetiba akan kehilangan pekerjaannya, mereka resah dan gelisah. Tampak kiamat di depan mata. Bagaimana tidak, jualan–jualan mereka bakal tidak laku, akan sepi, dan tutup, seperit tutupnya banyak toko modern retail belakangan ini.
Di sisi lain, menurut Moeflich Hart selaku Dosen UIN Sunang Gunung Djati Bandung dalam diri Abdul Somad ada kultur NU, ada tradisi Aswaja, ada kemajuan Muhammadiyah, ada nahyi munkar FPI, ada aspirasi para habib, ada penerimaan pada khilafah bahkan ada nuansa salafi-wahabi. Lengkap sudah ulama yang satu ini dan, sekali lagi, bukan mustahil, inilah sosok pemimpin Islam Indonesia masa depan yang selama ini sulit dicari.