Eramuslim.com – BISMILLAHIRROHMANNIRROHIM.
Saudaraku, para wartawan Indonesia, di mana saja engkau berada. Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan hidup hingga hari ini. Diberi kesehatan, dan insyaa Allah juga diberi kesempatan bertaubat oleh Allah SWT. Aamiin.
Saudaraku, engkau boleh suka atau tidak suka padaku. Engkau boleh marah atau memakiku. Aku akan menghormati semua keputusanmu.
Dari hati yang paling dalam, aku mohon maaf jika tulisan ini akan menyinggung dan menyakitimu. Demi Allah, aku sesungguhnya hanya ingin kita, tugas kita, nurani kita, kejujuran kita, tidak mati suri atas nama apa pun. Aku tahu, langkah itu amat berat bagimu, tapi aku tetap ingin bertanya padamu.
Di mana Nuranimu?
Saudaraku para wartawan…,
Menurutmu, wajarkah kematian lebih dari 500 orang untuk satu event dan satu momen yang bernama Pemilu dan Pilpres 2019 ini? Tidakkah engkau tergelitik berpikir ada sesuatu yang aneh di situ?
Dulu, tepatnya 29 Mei 1985, di stadion Heysel, Brussel, Belgia. Engkau pasti ikut mengutuk kisah kelam itu. Aku ingatkan kisahnya. Ya, waktu itu laga final Piala Champions Eropa, Liverpool vs Juventus.