Assalaamu ‘alaikum Warahmatullahi wa barakaatuh.
Dinamika politik sangat cepat berubah. Beberapa partai terkesan inkonsisten terhadap sikap politik dan mengharuskan melakukan manuver tajam. Ibarat game bukan lagi di level 1 atau 2 namun sudah level akhir yang agak kelabakan untuk adaptasi.
Inilah yang terjadi di partai yang saya kagumi karena kaderisasi dan konsep dakwah lewat partai. Kaderisasi, jelas. Merupakan jaminan partai bisa bertahan lama, tiada matinya karena tidak ada ketergantungan figur. Sedang dakwah lewat partai akan menjamin akhlaq mulia (jujur, loyal, santun namun tegas). Mereka beribadah lewat partai, tidak mencari uang tapi amal dari berpolitik untuk menyuarakan kebenaran dan mencegah munkar.
Bagi saya sebenarnya hanya ada dua bentuk partai dari berapapun jumlahnya, partai yang mendukung Islam untuk berdiri tegak nilai-nilai ajarannya atau partai yang mengabaikan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Partai Islam atau partai Kufar. Inilah yang seharusnya menjadi pedoman bagi umat Islam memetakan politik agar tepat memberikan loyalitasnya. Jangan sampai justru digunakan oleh musuh-musuh Islam untuk memecah-belah kekuatan Islam.
Keterlibatan pihak elit militer untuk berpolitik dalam berbagai partai patut dicurigai. Di partai manapun mereka, mungkin tetap satu hati, satu suara, satu visi, tetap saling berhubungan, bertemu dan berdiskusi politik. Untuk apa mereka terbagi dalam partai yang berbeda jika bukan pertahankan status quo, memecah-belah kekuatan Islam dan mencegah adanya Capres yang mendukung Islam?
Partai-partai Islam seharusnya bersatu dalam satu koalisi murni serta menjaga konsistensi, optimisme dan kesabaran. Tidak tergesa-gesa memberikan sikap politik yang akhirnya akan membingungkan umat. Umat akan melihat bagaimana cantiknya berpolitik dengan landasan dakwah, bahwa Islam applicable dalam hal apapun. Perlu pertimbangan kembali bila Partai Islam harus memberikan dukungan koalisi dengan menjadi Cawapres sedang Capresnya dari mantan elit militer (SBY, Prabowo atau Wiranto).
Politik memang sarat akan kepentingan, namun kepentingan umat ini jangan sampai manjadi taruhannya. Dakwah memang wajib dengan cara apapun termasuk dengan berpartai. Namun keutuhan Islam jauh lebih utama. Selamat berjuang melalui partai saudaraku, kami bangga menjadi saksi di Yaumul Hisab, bahwa anda ikut berjuang membela agama Allah.
Wallahu a’lam.
Wassalaamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Nurbiantoro ([email protected])