Sungguh miris dan menyedihkan. Juga beliau berkata dalam sebuah diskusi hangat singkat, kondisi ini akan semakin buruk di tahun 2019, sehingga harus ada sebuah kepemimpinan (baru) yang kuat dan dipercaya rakyat plus dunia internasional agar tak terjadi penarikan modal (capital flight) ke negeri asal, yang membuat nasib rakyat Indonesia kian terpuruk akibat berbagai kebijakan kekinian dari negara yang salah arah.
Pak PS08 yang saya kagumi, saya bukanlah seorang yang mumpuni dari segi intelektualitas akademik, status sosial maupun harta kekayaan duniawi, tetapi saya memiliki sebuah semangat dan mimpi akan Indonesia yang maju dan berkeadilan untuk semua warganya.
Jujur, kala malam terkadang saya berpikir dan khawatir bagaimana nasib anak-anak saya Pearl dan Keysha di kemudian hari, apakah bisa mampu bertahan hidup layak dalam 10-30 tahun ke depan atau tidak? Alih-alih hanya mampu menjadi kacung kuli di negeri sendiri, dipaksa secara struktural lewati hari demi hari dalam kesedihan, bila kondisi yang memprihatinkan sekarang ini terus memburuk.
Pak PS08, kini Bapak beserta Bang Sandiaga Uno akan memasuki masa kritis pertarungan Pemilu 2019, sebuah masa yang akan sangat menentukan keberlangsungan bangsa kita, sebagaimana analisa yang pernah Bapak sampaikan bila tak hati-hati maka bangsa Indonesia dapat punah di tahun 2030.